Stunting merupakan kondisi anak pada usia 1000 hari pertama, di mana terjadi kekurangan nutrisi sehingga Si Kecil mengalami gangguan dalam tumbuh kembang.
Laman situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan jika stunting terjadi karena asupan nutrisi yang kurang dan infeksi berulang.
Kurangnya stimulasi psikososial juga dapat menjadi faktor stunting.
Baca Juga : Cegah Infeksi, Ini yang Perlu Moms Lakukan Agar Miss V Tetap Sehat!
Biasanya untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami stunting dapat dilihat dari tinggi badannya.
Si Kecil yang tampak lebih pendek dan kurus dari teman sebayanya bisa jadi mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting.
Namun, laman Nakita.id memuat jika stunting tak hanya terjadi pada anak bertubuh kurus.
Malah Si Kecil yang tubuhnya cenderung gemuk bisa mengalami stunting.
Baca Juga : Makin Lengket, Gisel Rela Susul Wijaya Saputra Syuting di Jogja, Takut Pacarnya Digaet Cewek Lain?
Ahli Gizi dari Youvit, Rachel Olsen, menjelaskan jika anak gemuk biasanya paling besar risikonya mengalami kekurangan vitamin dan mineral.
Hal ini disebabkan mereka cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi dengan kandungan nutrisi tak seimbang.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Kompas.com,WHO,Nakita.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR