Nakita.id - Pada momen debat calon wakil presiden (cawapres) yang dilaksanakan Minggu (17/03/2019) lalu, salah satu bahasan yang diangkat ialah tentang stunting.
Berdasarkan laman Kompas.com, penyelesaian yang diusulkan antara lain ialah sumbangan susu dan aneka sumber protein.
Ada pula bahasan jika stunting perlu diselesaikan dengan cara menyeluruh, yakni dari sisi sosial, seperti sanitasi dan air bersih, sehingga perlu pula diadakan pemberian sembako dan aneka bantuan sosial lainnya.
Baca Juga : Ternyata Stunting Bisa Dicegah Sejak Si Kecil Masih Dalam Kandungan, Begini Caranya!
Sementara masalah stunting di Indonesia sendiri bukan hal baru.
Di Indonesia, berdasarkan forum grup cek fakta Kompas.com, balita sangat pendek yang merupakan indikasi stunting pada usia 0 - 59 bulan mencapai 9,8%, dan balita pendek mencapai 19,8% per data tahun 2017.
Stunting merupakan kondisi anak pada usia 1000 hari pertama, di mana terjadi kekurangan nutrisi sehingga Si Kecil mengalami gangguan dalam tumbuh kembang.
Laman situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan jika stunting terjadi karena asupan nutrisi yang kurang dan infeksi berulang.
Kurangnya stimulasi psikososial juga dapat menjadi faktor stunting.
Baca Juga : Cegah Infeksi, Ini yang Perlu Moms Lakukan Agar Miss V Tetap Sehat!
Biasanya untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami stunting dapat dilihat dari tinggi badannya.
Si Kecil yang tampak lebih pendek dan kurus dari teman sebayanya bisa jadi mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting.
Namun, laman Nakita.id memuat jika stunting tak hanya terjadi pada anak bertubuh kurus.
Malah Si Kecil yang tubuhnya cenderung gemuk bisa mengalami stunting.
Baca Juga : Makin Lengket, Gisel Rela Susul Wijaya Saputra Syuting di Jogja, Takut Pacarnya Digaet Cewek Lain?
Ahli Gizi dari Youvit, Rachel Olsen, menjelaskan jika anak gemuk biasanya paling besar risikonya mengalami kekurangan vitamin dan mineral.
Hal ini disebabkan mereka cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi dengan kandungan nutrisi tak seimbang.
Maka untuk mengetahui pastinya Si Kecil mengalami stunting atau tidak, Moms perlu mengamati baik-baik pertumbuhannya.
Seperti kemampuan kognitif, berkomunikasi, serta kapasitas sensorik dan motoriknya.
Stunting merupakan masalah yang tak boleh diremehkan.
Sebab efeknya bisa jangka panjang, tak hanya secara fisik, tetapi juga gangguan pertumbuhan dalam berbagai aspek.
Antara lain kemampuan akademik dan kognitif yang kurang baik, produktivitas yang berkurang, bahkan penyakit kronis terkait nutrisi di masa depan.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Ibunda Ustaz Abdul Somad Meninggal Dunia Pagi Ini
Pencegahan stunting ini bisa dilakukan sejak dini, bahkan sebelum kehamilan.
Sebelum hamil Moms perlu mencukupi asupan gizi, juga saat mejalani kehamilan.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Kompas.com,WHO,Nakita.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR