Nakita.id – Saat ibu hamil puasa, baik ibu dan Si Kecil yang berada dalam kandungan akan ikut merasakan efeknya.
Ketiadaan asupan nutrisi ketika ibu hamil puasa akan membuat Si Kecil dalam kandungan turut tidak mendapatkan nutrisi sampai akhirnya nanti Moms buka puasa.
Keadaan ini memiliki beberapa efek jangka pendek dan jangka panjang.
Efek jangka pendek akan mereda seiring waktu sedangkan efek jangka panjang mungkin memiliki implikasi yang lebih besar.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? Ternyata 3 Hal Ini yang Menentukan
Berikut adalah beberapa kemungkinan efek puasa:
Dehidrasi
Ketika Moms merasa sangat haus atau mengalami urin berwarna gelap, itu bisa menjadi tanda awal dehidrasi.
Gejala lain yang mungkin timbul termasuk pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang buang air kecil (kurang dari tiga atau empat kali sehari).
Baca Juga : Hamil Puasa Ramadhan Sebabkan Si Kecil Lahir Tidak Sehat, Benarkah?
Untuk mengatasinya, ketika buka puasa segeralah konsumsi minuman manis untuk menggantikan gula dan cairan yang hilang, serta konsumsi camilan asin untuk menggantikan garam yang hilang.
Namun, hindari makanan asin ketika sahur untuk mencegah rasa haus yang berlebihan saat puasa.
Coba minum lebih banyak cairan saat berbuka puasa dan sahur.
Sebab selama kehamilan, jumlah cairan yang Moms butuhkan dapat bertambah satu atau dua gelas ekstra sehari.
Baca Juga : Hamil Puasa Ramadhan: Sederet Persiapan Yang Harus Dilakukan
Moms dan Si Kecil kekurangan nutrisi penting
Hal ini sangat mungkin terjadi bila Moms tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa.
Ketika puasa, Moms tidak memiliki banyak waktu untuk makan sehingga waktu sahur dan berbuka harus sangat dimanfaatkan untuk memenuhi selurun asupan nutrisi yang Moms dan Si Kecil butuhkan.
Bila perlu, konsumsi suplemen tambahan (asam folat dan vitamin D) untuk memastikan nutrisi untuk pertumbuhan janin terpenuhi.
Baca Juga : Resep Buka Puasa : Sajian Kurma dan Salad
Coba juga makan makanan yang melepaskan energi secara perlahan atau makanan indeks glikemik rendah seperti pasta gandum, roti gandum, sereal berbasis gandum dan bekatul, kacang-kacangan dan kacang-kacangan tanpa garam, terutama waktu di sahur.
Meskipun ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa Moms lakukan untuk menghindari efek tersebut, tetap saja Moms perlu waspada.
Ada beberapa tanda yang menjadi peringatan kalau tubuh Moms memang tidak sebaiknya menjalankan puasa.
Baca Juga : Bolehkah ibu hamil berpuasa? Ini Faktanya Menurut Penelitian
1. Jika puasa membuat Moms kehilangan berat badan secara drastis
2. Berkurangnya frekuensi buang air kecil disertai dengan sering haus yang tak tertahankan
3. Moms mengalami mual dan muntah dalam frekuensi cukup sering
4. Sakit kepala atau rasa sakit di bagian tubuh lain serta demam ketika berpuasa
5. Urin berbau kuat dan berwarna gelap bisa menjadi tanda dehidrasi dan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih
Baca Juga : Ibu Hamil Puasa, Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Sehat
Dalam Islam, ibu hamil puasa hukumnya tidak wajib, meskipun banyak ibu hamil tetap memutuskan untuk berpuasa.
Bila Moms tidak dapat melaksanakan puasa karena merasakan efek tersebut, Moms diperbolehkan menggantinya dengan puasa di hari lain atau membayarkan fidyah.
Dengan begitu, Moms tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa jika memang kesehatan Moms dan Si Kecil tidak mendukung hal tersebut.
Source | : | parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR