Nakita.id - 24 Oktober 2018 silam, Evi Masamba memberi kabar bahagia perihal masa depannya.
Jebolan ajang pencarian bakat D'Academy ini resmi melepas masa lajangnya di usia 27 tahun.
Tentu kebahagiaan tersebut juga dirasakan para fans juga publik luas.
Ditambah lagi, tak lama setelahnya Evi mengumumkan dirinya sudah berbadan dua, hasil pernikahannya dengan Aryef Wahid.
Tetapi, belum lama ini Evi Masamba membuat warganet terkejut.
Baca Juga : Sempat Ramalkan R dan A Akan Cerai 2019 ini, Mbah Mijan Unggah Foto Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan
Pasalnya, Evi seolah mengisyaratkan adanya keretakan dalam rumah tangganya.
Mengutip dari Tribun Timur, hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa Evi Masamba sudah tak lagi saling follow dengan Instagram sang suami, Aryef Wahid atau Arif Hajrianto.
Tak hanya sampai di situ, bahkan Evi Masamba menghapus semua foto sang suami yang pernah ia unggah di akun Instagram miliknya.
Tak ada satu pun foto sang suami yang tersisa.
Bahkan foto-foto pernikahannya pun hanya disisakan beberapa potret dirinya sendiri.
Foto pernikahannya yang dulu terpajang dengan pose mesra, kini tersisa foto dirinya dengan gaun pengantin Bugis.
Evi Masamba pun akhir-akhir ini kerap mengunggah status galau.
Hal ini ditunjukkan dengan lagu yang dinyanyikan di akun instagram story miliknya.
Seperti saat dirinya menayanyikan penggalan lagu Slank berjudul Ku Tak Bisa.
"Pernah berfikir tuk pergi
dan terlintas tinggalkan kau sendiri
Sempat ingin sudahi sampai di sini," penggalan lagu yang dinyanyikan Evi.
Ada juga lagu Rita Sugiarto berjudul Tulang Rusuk bermakna kesedihan seorang wanita tertipu seorang pria.
"Katanya diriku tercipta
Dari tulang rusukmu
Yang hilang satu
Nyatanya hidupku kau siksa," begitu nyanyian Evi.
Terakhir, ia menutup deretan lagu itu dengan tulisan bernada sindiran.
"Lebih baik buruk rupa tapi hati bersih ngitupun sebaliknya, percuma wajah indah tapi buruk hatinya."
Tersiarnya isu keretakan rumah tangga Evi tentu jadi sorotan publik, karena usia pernikahannya bahkan belum genap satu tahun.
Akan tetapi, ternyata usia pernikahan yang tergolong singkat ini bukan jarang terjadi.
Terutama di kalangan selebritis, pernikahan singkat ini beberapa kali terjadi.
Tak heran jika kemudian muncul stereotipe bahwa artis identik dengan kawin cerai.
Parahnya, makin ke sini usia pernikahan sepertinya makin pendek saja.
Belum satu tahun menikah, sudah saling menggugat cerai. Ternyata, fenomena ini juga terjadi di sekitar kita.
Baca Juga : Suami Shezy Ingin Cerai Sejak Setahun Nikah, Fenomena 'Ganjil' Usia Pernikahan Rentan Perceraian
Melansir dari Kompas.com, ternyata ada penyebab perkawinan hanya berlangsung secara singkat.
KURANG UANG
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perkawinan berusia pendek, menurut Adriana Ginanjar, psikolog dari Universitas Indonesia, di antaranya:
- Tidak terlalu kenal. Masa pacaran yang singkat bisa jadi penyebab. Mereka tak saling mengenal sehingga terkaget-kaget begitu kelemahan pasangannya terkuak setelah pesta pernikahan.
- Fokus hanya satu hal. Mereka hanya memerhatikan pasangan untuk satu hal saja dan tak melihat lagi hal lainnya. Misal, pasangannya begitu perhatian.
Ia tak tahu bahwa selain perhatian, dibutuhkan tanggung jawab, penghargaan, dan lainnya untuk membina suatu perkawinan.
- Masalah keuangan. Uang merupakan masalah sensitif karena menyangkut power dan harga diri.
Persoalan ini banyak memicu perceraian. Juga ikut campurnya keluarga dalam persoalan rumah tangga.
- Orang ketiga. Bagi sebagian orang, ketika pernikahan telah dinodai oleh orang ketiga, tak ada jalan lain yang harus ditempuh kecuali perceraian.
Baca Juga : Kisah Pernikahan Tersingkat, Hanya Bertahan Hitungan Menit Hingga Alasan Cerai yang Sepele
TUMBUH BERSAMA
Lantas apa yang harus dilakukan ketika perkawinan mengalami masalah agar tidak terjadi perceraian?
Kembali melansir dari Kompas.com, Adriana memberi langkah-langkah berikut.
- Atasi Bersama. Jangan menganggap pernikahan bakal steril dari masalah.
Ada baiknya sebelum menikah, pasangan saling menyiapkan diri kalau-kalau masalah itu ada.
Namun, yang paling penting adalah mengatasinya bersama-sama.
Kalau ada ketidakcocokan dan perbedaan, benahi bersama. Lakukan komunikasi.
Lagi pula bukankah perbedaan malah akan membuat hubungan lebih kaya.
- Terima saja. Kalau komunikasinya tidak berhasil, terima saja hal itu sebagai kelemahan dia yang harus diterima apa adanya.
- Toleransi. Bukan hanya komunikasi yang penting, tapi juga toleransinya harus kencang.
Toleransi di sini adalah seseorang bisa menerima hal-hal negatif dalam diri pasangan.
Sadari bahwa ada hal-hal dalam dirinya yang memang harus diterima dan ada yang bisa diubah untuk jadi lebih baik.
- Fleksibilitas. Dalam suatu pernikahan, tak ada peraturan mati. Misal, dalam perjanjian sebelum menikah, yang bertugas mengurus keuangan adalah salah satunya.
Tapi di tengah jalan karena satu dan lain hal itu tidak lagi memungkinkan sehingga peraturan harus diubah.
Baca Juga : Ramalan Perceraian Mbah Mijan: 2019 Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Berpotensi Cerai, Karena Orang Ketiga?
Nah,keputusan itu harus diterima secara lapang.
Biarkan aturan itu berkembang sejalan dengan pernikahan. Sehingga pasangan satu sama lain dan perkawinan sama-sama tumbuh.
- Waktu Berdua. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda dan pasangan suka.
Ciptakan romantisme. Ini perlu untuk mempertahankan keintiman.
Kalau komunikasi dengan pasangan kurang sehat, sering kali bertengkar, lakukan kegiatan ini tanpa berkata-kata.
Misal, menonton film sambil berpegangan tangan atau berpelukan.
Dari sini bisa tercipta kedekatan emosi. Jika kondisi bisa tercipta dengan baik, pernikahan singkat tidak perlu terjadi.
Source | : | Kompas.com,nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR