Menerima berbagai pengobatan, tubuhnya pun menjadi semakin kurus dan lemah. Bahkan, nafsu makannya pun berkurang karena efek pengobatan.
Tubuhnya yang semakin terlihat kurus itu bisa jadi merupakan efek samping dari kemoterapi yang dijalaninya, Moms.
Namun ternyata efek samping dari kemoterapi itu tak hanya bisa dirasakan oleh sang pasien saja.
Melainkan juga bisa berdampak pada keluarga pasien atau orang-orang yang berada di sekitarnya.
Mengutip Kompas.com, pasien kanker yang menjalani kemoterapi juga orang yang tinggal bersamanya perlu berhati-hati 48 jam pertama setelah kemoterapi.
Pasalnya obat kemoterapi punya efek menimbulkan kanker bagi penderitanya, juga orang di sekitarnya yang kontak dengan muntah, urin, feses, orang yang menjalani kemoterapi.
"Jika ada yang sedang menjalani kemoterapi, entah anak atau suami di rumah harus tetap hati-hati. Kontak dengan urin, muntah, tinja orang yang menjalani kemoterapi memang tidak banyak, namun hati-hati," ungkap Dr Ronald A Hukom, MhSc, SpPD-KHOM dari RS Kanker Dharmais, di sela kegiatan Philips Mom2Mom Talk Brast Cancer Awareness: "Deteksi Dini dengan Spot It Yourself" di Jakarta, Selasa (22/10/2013), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga : Aurel dan Azriel Tak Hadir di Ulang Tahun Krisdayanti, Buat Sang Mama Menangis Karena Hal Ini
"Ingat, muntah, urin, tinja atau produk apa pun dari pasien yang menjalani kemoterapi baru bisa bersih dalam dua hari, jadi 48 jam harus dijaga," tambahnya.
Ronald mengatakan, kemoterapi mempunyai efek yang bisa menimbulkan kanker.
Kontak dengan bahan kemoterapi juga bisa meningkatkan risiko kanker pada orang lain di lingkungan penderita kanker.
Ia melanjutkan, obat kemoterapi bisa membuat si pasien terkena kanker kedua, paling sering kanker darah.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR