Nakita.id - Mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi saat hamil bisa berbahaya sehingga Moms harus mengenali apa saja pantangan ibu hamil dengan hipertensi.
Pantangan ibu hamil dengan hipertensi membuat Moms dapat memilah makanan dan minuman apa saja yang harus dihindari ibu hamil yang menderita hipertensi.
Pengetahuan tentang pantangan ibu hamil dengan hipertensi dapat menghindarkan Moms yang menderita hipertensi dari berbagai risiko yang membahayakan ibu serta janin.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, terjadi ketika darah bergerak melalui pembuluh darah dengan tekanan lebih tinggi dari normal.
Hipertensi dikenal juga sebagai silent killer atau pembunuh senyap karena seorang perempuan mungkin tidak tahu, ia menderita penyakit yang mematikan dan bisa berdampak pada kehamilannya ini.
Jika seorang perempuan mengalami hipertensi dan sedang menjalani pengobatan untuk mengendalikan tekanan darah, ia perlu berbicara dengan ahli jantung dan ginekologinya untuk dititrasi selama kehamilan.
Hal ini karena beberapa obat yang digunakan untuk mengendalikan hipertensi dapat menyebabkan komplikasi.
Penting untuk mengikuti saran yang diberikan oleh dokter untuk menekan risiko komplikasi selama kehamilan.
Baca Juga : Pantangan Ibu Hamil Tua: 5 Kebiasaan Ini Sebaiknya Dihindari, Bisa Bahayakan Janin
Hipertensi kronis selama kehamilan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan seperti persalinan prematur, pembatasan pertumbuhan janin, abrupsio plasenta, dan yang paling fatal kematian janin.
Tekanan darah Moms mungkin kembali normal setelah bayi lahir, tetapi menjaga tekanan darah tetap normal selama kehamilan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan bayi.
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menjaga tekanan darah tetap normal selama kehamilan.
Di antaranya makan makanan sehat, mengonsumsi suplemen, minum cukup air, serta pantang terhadap makanan tertentu.
Pantangan ibu hamil dengan hipertensi ini sebaiknya Moms taaati selama kehamilan.
Baca Juga : Cantik Memukau Meski Pose Jelek, Sandra Dewi Ngaku Tak Bisa Ngalis Maupun Pakai Blush On
1. Garam
Tentu kita tahu bahwa orang dengan darah tinggi harus membatasi asupan garam.
2015-2020 Dietary Guidelines for Americans menunjukkan, orang dengan tekanan darah tinggi hanya diperbolehkan menerima asupan sodium 1.500 miligram (mg) dalam sehari.
Beberapa makanan kemasan yang paling tinggi kandungan garam di antaranya daging olahan, piza beku, sup kalengan, serta tomat kaleng.
2. Gula
Selama ini tentu kita sudah tahu asupan gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.
Tapi tahukah Moms bahwa asupan gula tinggi juga terkait dengan tekanan darah tinggi?
Gula berkontribusi terhadap peningkatan obesitas pada orang-orang dari segala usia.
Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga : Ardi Bakrie Ngaku Pusing Punya Anak Centil, Kini Dibuat Haru dengan Surat Mikhayla: 'Kamu Pahlawanku'
The American Heart Association merekomendasikan agar wanita membatasi asupan gula hanya 6 sendok teh atau 24 gram per hari.
Sementara pria harus membatasi konsumsi gula 9 sendok teh atau 36 gram per hari.
3. Lemak jenuh
Orang dengan tekanan darah tinggi harus mengurangi lemak jenuh dan menghindari lemak trans.
Makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh termasuk kulit ayam, gorengan, susu penuh lemak, mentega, serta daging merah.
Penyumbang lemak trans terbesar adalah makanan dalam kemasan.
Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kolesterol LDL (buruk).
Kadar LDL yang tinggi dapat membuat tekanan darah tinggi memburuk dan pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan penyakit jantung koroner.
Baca Juga : Tak Hanya Teddy Syach, Rumah Tangga Attar Syach dengan Kakak Ipar Duta SO7 Selama 15 Tahun Juga Adem Ayem
4. Alkohol
Minum alkohol lebih dari tiga gelas dalam sekali duduk dapat menyebabkan lonjakan sementara tekanan darah.
Membiasakan minum berulang kali dapat menyebabkan masalah tekanan darah jangka panjang.
Alkohol juga akan membuat obat tekanan darah tidak bisa bekerja secara efektif.
Selain itu, alkohol penuh kalori harus dimetabolisme oleh hati, dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung menderita tekanan darah tinggi.
Selain berefek buruk bagi penderita darah tinggi, alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati.
Bahkan lebih parah, alkohol dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan keterbelakangan mental pada bayi.
Baca Juga : Wanita Jepang Terkenal Awet Muda, Rahasianya Pijat Wajah #5MenitAja untuk Terlihat 10 Tahun Lebih Muda
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Healthline,Livestrong,Nakita |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR