Umumnya, cairan ejakulat ini kental dan dapat diregangkan.
Kekentalan semen dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya frekuensi ejakulasi.
Semakin sering ejakulasi, semakin cair semennya alias encer.
Namun semen yang encer ini tidak selalu menandakan sperma yang buruk.
Pasalnya fungsi semen atau air mani tersebut sebagai nutrisi untuk sperma dan medium pembawa sperma.
Baca Juga : Dilihat dari Auranya, Gisel dan Wijin akan Bercerai Bila Dipaksakan Menikah
Namun untuk penilaian air mani dapat dari jumlah, kadar keasaman dan waktu pencairan.
Normalnya, cairan ejakulat mempunyai waktu pencairan (liquefication time), dari cairan ejakulat yang tadinya seperti gel, secara perlahan akan mencair.
Hal ini terjadi agar sperma dapat mudah bergerak ke dalam rahim.
Selain frekuensi ejakulasi yang sering, ada beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap encernya cairan ejakulat (semen), yaitu: merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, mengalami stres psikologis, mengenakan celana terlalu ketat dalam jangka waktu lama, berendam dalam air sangat panas.
Untuk mengatasi cairan ejakulat (semen) yang cair, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Baca Juga : Anaknya 8 Bulan Tewas Diduga karena Ditelantarkan, Keluarga Amuk Rumah Sakit
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR