Nakita.id - Keluarga kecil Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan putri mereka, Salma Jihane Putri Dewanto selalu tampak hangat.
Salma yang lahir pada tahun 2017 lalu kelihatan makin cantik dan menggemaskan pula seperti Atiqah Hasiholan, seiring bertambah usianya.
Sebagai seorang Moms millenial, Atiqah memahami membesarkan Salma di era digital ini penuh dengan tantangan.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Salah satunya adalah paparan gadget atau gawai dari lingkungan sekitar.
Mengutip Nova.id, Atiqah sendiri berusaha menjauhkan gawai dari putrinya sebisa mungkin.
"Gawai kita nggak kasih. Sebagai gantinya, aku kasih dia nonton hari Minggu setengah jam. Nonton televisi, apapun yang dia mau dan efektif," jelasnya.
Langkah Atiqah ini bisa dibilang cukup berbeda, sebab gawai kerap digunakan sebagai alat tiap Si Kecil rewel.
Pola asuh yang diterapkan istri Rio Dewanto ini kemudian diimbangi dengan membiasakan Salma dekat dengan alam.
Baca Juga : Warganet Bandingkan Sandra Dewi dan Syahrini, 'Orang Kaya Mah Jet Pribadi Bukan Nyewa'
Hal ini dilakukan agar Salma lebih seimbang dalam mengenal teknologi dan tetap mencintai alam.
Jika dilihat dari aspek pertumbuhan dan kesehatan anak, memang sebaiknya penggunaan gawai dibatasi.
Laman Firstcry memuat jika tanpa sadar Si Kecil lebih lama menggunakan gawai ketimbang Moms sendiri, lo.
Baca Juga : Merasa Jantung Bermasalah? Hati-hati Bisa Jadi Karena Antibiotik
Apalagi jika Moms terbiasa memberikan gawai tiap Si Kecil rewel.
Segera kurangi interaksi Si Kecil dengan gawai Moms, sebab dampaknya ternyata berbahaya.
Ini 7 dampak buruk pada pertumbuhan Si Kecil yang dapat terjadi dipicu gawai.
1. Menghambat perkembangan kognitif
Otak Si Kecil berkembang dengan sangat cepat sejak mereka dilahirkan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap gadget mengakibatkan hambatan pada perkembangan kognitif.
Baca Juga : Digelar Tertutup, Lamaran Muzdalifah Justru Sengaja Disebarkan Lewat Akun Gosip: 'Ya Biar Rame'
Ya, perkembangan kognisi Si Kecil berisiko melambat, serta mengakibatkannya sulit fokus, bahkan alami gangguan pendengaran.
Banyaka orang tua memberikan gadget pada anak untuk menonton video edukasi.
Walau kontennya baik, cara itu salah.
Sebaiknya sejak Si Kecil belajar mengucapkan beberapa kata pertama, satu-satunya orang yang memandunya adalah Moms, bukan karakter fiktif dalam video dari gadget.
2. Menyebabkan obsesi
Gadget mungkin Moms jadikan sarana menenangkan Si Kecil saat rewel.
Akan tetapi kebiasaan itu dapat segera berubah menjadi obsesi bagi mereka.
Obsesi ini selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan agitasi dan amarah jika orang tua mengambil gawai dari mereka.
Semakin sering Moms memberikan gawai pada Si Kecil, jangan kaget jika anak rewel ketika Moms menolak untuk memberikannya kepada mereka.
Jika Moms tak menginginkan Si Kecil mudah rewel, batasi tingkat paparan gadget elektronik sebelum ia terlalu sering bermain.
Baca Juga : Sama Sekali Tak Bisa Masak, Anda Akan Terkeju Lihat Menu yang Dibuatkan Sandra Dewi untuk Putranya
3. Perkembangan fisik tertunda
Tak hanya sisi kognitifnya, anak pun mengalami perkembangan fisik pesat.
Maka di masa pertumbuhan ini, Si Kecil sebaiknya banyak melakukan aktivitas fisik.
Seperti berjalan-jalan, bermain di halaman, atau bermain dengan balok atau mainan lain alih-alih terpaku pada TV sepanjang waktu.
Kurangnya aktivitas fisik pasti akan mengakibatkan perkembangan fisik yang tertunda dan bahkan obesitas pada masa kanak-kanak.
4. Menghambat sosialisasi
Ketika anak dan gawai tidak dapat dipisahkan, ini akan jadi masalah serius pada perkembangan sosialnya.
Terlalu banyak menggunakan gawai dapat menghalangi ikatan Si Kecil dengan keluarga dan teman-teman seusia mereka.
Baca Juga : Kesuksesan Shoppertainment Berhasil Cetak Rekor di Ulang Tahun Ke-7 Lazada
Jika dibiarkan terus, Si Kecil akan semakin sulit bersosialisasi dan tak berinteraksi dengan orang lain.
Dampaknya bisa bertahan hingga ia semakin besar.
5. Meningkatkan risiko obesitas
American Academy of Pediatrics (AAP) memperkirakan bahwa rata-rata anak menghabiskan lebih dari tujuh jam menonton televisi, menjelajah internet, dan bermain video game setiap hari.
Tampak kondisi di mana Si Kecil banyak menghabiskan waktu mereka menatap beberapa layar, alih-alih secara aktif terlibat dalam kegiatan fisik.
Baca Juga : Resmi Melamar Muzdalifah, Curahan Hati Fadel Islami: 'Banyak Hal yang Saya Korbankan'
Selain itu, terlalu lama menatap layar gawai menyebabkan peningkatan Si Kecil mengonsumsi camilan tanpa berpikir.
Ketika anak-anak tidak bergerak dan makan camilan tidak sehat, kemungkinan obesitas anak menjadi lebih tinggi.
Ini menimbulkan risiko bagi kesehatan anak secara keseluruhan.
6. Gangguan kesehatan mata
Perangkat elektronik adalah penyebab utama masalah mata pada anak.
Penggunaan gawai secara berlebihan menyebabkan pengeringan cairan di mata, menimbulkan infeksi mata dan juga memengaruhi penglihatan.
Cahaya biru yang dipancarkan oleh monitor mencegah pelepasan hormon penyebab kantuk bernama melatonin.
Ini juga menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak.
7. Memicu masalah postur tubuh
Terlalu asyik bermain gawai, Si Kecil tak menyadari postur mereka saat menggunakan gadget seperti itu.
Durasi menggunakan gawai berlebihan menyebabkan nyeri punggung dan masalah terkait otot lainnya pada anak tanpa mereka sadari.
Postur duduk yang buruk memicu nyeri leher yang menyebabkan sakit otot leher.
Nyeri leher dan punggung pada usia muda sangat berbahaya bagi anak-anak.
Jika tak segera dicegah, postur tubuh Si Kecil bisa terganggu hingga beranjak dewasa.
Source | : | Nova.id,Firstcry.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR