Nakita.id - Setelah heboh video Salmafina Sunan di klub malam, kini ia membuat geger dengan statusnya yang ingin memiliki anak tanpa suami, dengan mencari donor sperma.
Hal itu Salmafina Sunan ungkapkan melalui Instagram story-nya beberapa waktu lalu.
"I mean bisa have kids tanpa suami, cari sperm donor aja.
Baca Juga : Lagi, BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di 6 Wilayah Ini
Ada European sperm bank, udah research juga aku +- nya apa," begitu sekilas yang ditulis Salmafina di Instagram Story seperti dilansir dari cumicumi.
Meski begitu, Salmafina juga harus benar-benar mempertimbangkan jika ingin donor sperma.
Hingga saat ini, donor sperma belum menjadi sesuatu yang lazim dilakukan di Indonesia.
Baca Juga : Dikira Bunuh Diri, Kasus Pembunuhan Wanita Ini Terkuak Gara-gara Mimpi
Selain norma agama dan kultur masyarakat, donor sperma dianggap menimbulkan beberapa risiko yang tak diinginkan.
Benar, ada risiko bagi penerima donor sperma.
Pakar bayi tabung dr. Budi Wiweko, SpOG, atau yang akrab disapa Iko, kepada Kompas.com beberapa tahun yang lalu, mengungkapkan semuanya.
Secara ilmu pengetahuan, katanya, donor sperma bisa menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan.
“Donor sperma menyebabkan riwayat genetik enggak jelas. Bisa muncul masalah sosial dalam kehidupan nantinya, termasuk medikolegal,” ujar Iko.
Baca Juga : Dikira Kesurupan, Wanita Ini Ternyata Punya 9 Kepribadian, Ini Kata Medis
Dalam kasus yang pernah ditemukan, seorang perempuan di Amerika Serikat pernah menggugat bank sperma, karena melahirkan anak berkulit hitam setelah hamil dari sperma pendonor yang salah.
Padahal, perempuan tersebut menginginkan sperma dari pria pendonor berkulit putih.
Baca Juga : Mbak You Prediksi Ahmad Dhani Akan Bebas di Tahun 2019 dan Sarankan Hal Ini Jika Ingin Sukses
Gugatan kepada bank sperma pun pernah terjadi di Atlanta.
Ketika itu seorang perempuan penerima donor mendapatkan sperma dari seorang pria yang pernah terlibat kasus kriminal.
Bank sperma merupakan tempat untuk menyimpan sperma yang telah didonorkan.
Risiko lainnya, donor sperma biasanya tidak hanya diberikan kepada satu perempuan.
Dengan begitu, jika empat perempuan mendapat sperma dari donor yang sama, maka anak mereka akan memiliki kesamaan genetik, karena berasal dari satu ayah.
Bahayanya, jika anak tumbuh dewasa dan menikah dengan seseorang yang ternyata berasal dari satu sperma yang sama, itu berisiko tinggi memiliki keturunan yang cacat.
Risiko ini menjadi pertimbangan sejumlah negara untuk akhirnya tidak memperbolehkan donor sperma.
Di Indonesia, pelarangan donor sperma maupun sel telur telah diatur dalam Undang-undang tentang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Reproduksi nomor 41 tahun 2014.
Baca Juga : Kelainan Aneh Hingga Mengerikan yang Pernah Terjadi Akibat Pernikahan Sedarah
Di Indonesia, inseminasi buatan maupun bayi tabung bisa dilakukan kepada pasangan yang mengalami infertilitas atau ketidaksuburan dengan sel telur dan sperma yang berasal dari pasangan suami istri itu sendiri.
(Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul "Salmafina Sunan Akui Cari Donor Sperma, Ini Risiko Melakukan Donor Sperma")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR