Nakita.id - Salah satu hal yang rutin dialami wanita ialah datangnya siklus haid setiap bulan.
Normalnya, siklus haid rata-rata berlangsung tiap 28 hari.
Melansir laman Healthline, siklus haid dikatakan masih cukup normal jika terjadi antara 24 - 38 hari.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Akan tetapi, mungkin Moms mengalami situasi di mana haid datang tidak teratur, bahkan tak bisa Moms prediksi.
Padahal jika berlangsung normal, siklus haid bisa dihitung sendiri dan diantisipasi.
Jika Moms mengalami siklus haid yang tidak teratur, ini bisa menimbulkan pertanyaan sebab penyakit seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan siklus haid menjadi tak teratur.
Selain memeriksakan ke dokter, Moms bisa mengikuti beberapa langkah untuk mengembalikan siklus haid menjadi normal.
Berikut 5 hal yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi siklus haid tidak teratur.
Baca Juga : Ingin Hilangkan Kerutan di Wajah Tanpa Perawatan Mahal? Ternyata Caranya Mudah, Ikuti Langkah Ini!
1. Pertahankan berat badan yang sehat
Perubahan berat badan Moms dapat memengaruhi siklus haid.
Jika Moms kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan bisa membantu mengembalikan siklus haid menjadi normal.
Baca Juga : Hati-hati Kalau Moms Hamil Suka Minum Kopi dan yang Manis, Ada Risiko Ini!
Penurunan berat badan yang ekstrem atau kekurangan berat badan juga bisa menyebabkan haid tidak teratur.
Itu sebabnya penting untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Wanita yang kelebihan berat badan juga cenderung mengalami haid yang tidak teratur.
Selain itu jika Moms miliki berat badan berlebih, Moms berisiko mengalami perdarahan dan rasa sakit yang lebih berat daripada wanita yang memiliki berat badan yang sehat.
2. Konsumsi jahe
Jahe digunakan sebagai obat rumahan untuk mengobati haid yang tidak teratur, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang pasti.
Namun jahe memiliki manfaat lain yang berhubungan dengan menstruasi.
Penelitian menemukan dengan mengonsumsi jahe setiap hari dapat membantu mengurangi jumlah darah yang hilang selama haid.
Selain itu konsumsi 750 - 2.000 mg bubuk jahe selama 3 atau 4 hari pertama saat haid bisa mengurangi rasa sakit.
Studi lain menemukan mengonsumsi jahe selama tujuh hari sebelum periode meredakan gejala mood, fisik, dan perilaku premenstrual syndrome (PMS).
3. Berlatih yoga
Yoga telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk berbagai masalah haid.
Sebuah studi dari tahun 2013 menemukan bahwa melakukan yoga 35 hingga 40 menit 5 hari seminggu selama 6 bulan menurunkan kadar hormon yang berkaitan dengan haid tidak teratur
Yoga juga telah terbukti mengurangi nyeri haid dan gejala emosional yang berhubungan dengan haid, seperti depresi dan kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup pada wanita dengan dismenore primer.
Wanita dengan dismenore primer mengalami nyeri hebat sebelum dan selama periode menstruasi mereka.
4. Cukupkan asupan vitamin D
Sebuah studi dari tahun 2015 mengaitkan rendahnya tingkat vitamin D dengan haid tidak teratur.
Maka mengonsumsi vitamin D dapat membantu mengembalikan siklus haid seperti sedia kala.
Vitamin D juga memiliki manfaat kesehatan lainnya, termasuk menurunkan risiko penyakit tertentu, membantu penurunan berat badan, dan mengurangi depresi.
Vitamin D sering ditambahkan ke beberapa makanan, termasuk susu dan produk olahan susu lainnya, dan sereal.
Moms juga bisa mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari atau melalui suplemen.
5. Berolahraga secara teratur
Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan yang dapat membantu mengembalikan siklus haid.
Rutin berolahraga dapat membantu Moms mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat.
Baca Juga : Kacang Tanah Sering Disalahkan Sebabkan Berjerawat, Ternyata Punya Manfaat Cegah Penyakit Jantung
Berat badan yang sehat juga menjadi faktor siklus haid yang rutin dan lancar.
Hasil dari uji klinis menunjukkan bahwa olahraga dapat secara efektif mengobati dismenore primer, atau nyeri akut saat haid.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR