Bahkan, alat kelamin korban juga menjadi incaran penganiayaan.
"Si korban ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya di benturkan di aspal dan ada pengakuan bahwa perbuatan pelaku juga pada bagian vital korban," ucap Eka Nuryati selaku Ketua KPPAD Kalbar saat memberikan keterangan pada awak media, Senin (8/4/2019).
Kabarnya, ada tiga orang yang menjadi pelaku pengeroyokan utama.
Sedangkan 9 orang lainnya ada yang diam dan membantu memperlancar aksi pengeroyokan.
Namun, di antara 9 orang tersebut tidak ada yang berusaha melerai aksi pengeroyokan.
Aksi pengeroyokan keji ini sampai menarik perhatian Wali Kota Pontiana, Edi Rusdi Kamtono.
Edi menjenguk korban di rumah sakit.
Dirinya menganggap apa yang dilakukan pelaku adalah tindakan brutal.
"Gejala-gejala yang dilakukan pelajar ini dapat memberikan dampak negatif, terutama korban," katanya.
"Kita harapkan tidak terulang lagi kasus ini, mereka juga merupakan anak dibawah umur, maka perlu investigasi secepatnya agar dapat diambil langkah dalam memberikan pembinaan," lanjutnya.
Edi menegaskan pelaku harus diberikan efek jera dan edukasi agar peristiwa seperti itu tidak terulang lagi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR