"Orang yang fokus pada selfie berdua dengan pasangan dan mendapatkan filter serta hashtag tepat, mereka sebenarnya kehilangan momen.
Mengapa Anda tak mengambil foto, karena memori indah dan menjadi momen yang bisa dilihat kembali," katanya.
“Pasangan cenderung mengambil foto-foto dan langsung mengunggahnya di dunia maya, kemudian "menikmati" like serta komen yang muncul daripada menikmati waktu berdua dengan pasangan," tambahnya.
Hashtag dan komen yang memasukkan istilah "my boy" atau "my girl" bisa jadi ada masalah lebih dalam yang melibatkan ketidakamanan dan sifat posesif.
"Sepertinya ada pernyataan seperti, lihatlah teman-teman, perempuan atau laki-laki ini punya saya," ujar Goldstein.
"Kenapa tidak mengunggah foto karena itu adalah momen bahagia atau lucu atau karena foto itu memang mencerminkan kebahagiaan?" imbuhnya.
Namun meski begitu, tak semua postingan kemesraan bisa diartikan sebagai hubungan yang bermasalah.
Banyak faktor seperti lingkungan, kondisi psikologis, atau mood yang mempengaruhi ekspresi seseorang dalam mengekspresikan segala emosinya.
Baca Juga : Bak di Negeri Dongeng, Megahnya Resepsi Pernikahan Irish Bella dan Ammar Zoni di Tengah Hutan
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Syahrini Ekspos Kemesraan di Instagram, Pamer di Media Sosial Tanda Pasangan Bermasalah?
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Instagram,Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR