Jangka panjangnya, Si Kecil tentu mengalami cedera secara psikis.
Melansir dari Psychology Today, seperti yang ditulis oleh Carl E Pickhardt Ph.D, malas bisa saja memiliki makna yang baik bila dilihat dari pengecualian dan bukan aturan.
Artinya, malas bisa diterima dan tidak diterima dalam hal itu.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Label pada Anak Membuatnya Menjadi Pribadi yang Mudah Marah
Berbeda dengan label malas yang diperlakukan sebagai aturan, maka nilai kerja individu yang mendapat label tersebut cenderung menjadi pertanyaan dan pertimbangan.
Bahkan, di Amerika Serikat, label malas sangat memengaruhi di mana nanti Si Kecil akan bernaung, mulai dari sekolah hingga pekerjaan.
Bila pihak sekolah yang akan menerima mengetahui anak tersebut mendapat label malas oleh orangtuanya dan mendengarnya, tentu ia akan sangat dipertimbangakn untuk dapat bersekolah di situ.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Cara Tepat Memuji Si Kecil Tanpa Memberi Label
Ini karena istilah dan label malas mampu dengan kuat mengaktifkan prasangka kuno terhadap sikap malas yang benar-benar dimiliki.
Dalam hal ini, tak hanya orangtua yang akan dirugikan, masa depan anak tentu akan terancam.
Source | : | psychology today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR