Setelah terdampar di pulau tak berpenghuni sendirian, seorang kapten kapal Peores Nada bernama George Nidever menemukan Juana tahun 1853.
Kemudian dia menulisnya di dalam bukunya Kehidupan dan Petualangan George Nidever, Nidever menggambarkan Juana saat ditemukan sebagai "wanita tua" yang sibuk membuang kotoran ikan paus.
Alih-alih melarikan diri saat ditemukan, Juana justru tersenyum dan membungkuk, kemudian berbicara pada mereka dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.
Baca Juga : Anak Anji Didiagnosis Sandang Autisme, Ternyata ini Ciri-ciri Anak Autis yang Dapat Dikenali Sejak Bayi!
"Dia berusia sekitar 50 tahun, wajahnya menyenangkan dia terus tersenyum, pakaiannya terdiri dari satu pakaian kulit," tulis catatan Nidever.
Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria, namun banyak disebutkan dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri.
Saat penyelamat tiba tahun 1853, dia ditemukan telah membangun gubuk dari tulang ikan paus yang dan mungkin juga tinggal di gua disekitaran lokasi itu.
Baca Juga : Terbiasa Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Dangdut, Iis Dahlia Justru Ditantang Goyang
Source | : | intisarionline |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR