Nakita.id - Juana Maria adalah satu-satunya orang yang memiliki kisah yang cukup aneh di dunia.
Namun, kisahnya yang aneh tersebut membuatnya diangkat dalam sebuah buku klasik berjudul Island of The Blue Dolphins, ditulis oleh Scott O'Dell.
Dikisahkan Juana Maria adalah seorang wanita muda yang tinggal seorang diri di sebuah pulau di Samudera Pasifik.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Juana Maria dilahirkan pada awal abad ke-19, namun tak diketahui persis kapan dia lahir, menjadi terkenal karena menghabiskan seluruh hidupnya terisolasi dari kontak manusia.
Meskipun pada akhirnya dia ditemukan dalam kesendirian tahun 1853, dengan masa depan yang cukup singkat.
Sejarawan juga hanya mampu mengumpulkan sedikit fakta dan data tentang kehidupan Juana, namun di balik itu semua ada kehidupan tragis yang dilaluinya.
Baca Juga : Terbiasa Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Dangdut, Iis Dahlia Justru Ditantang Goyang
Hanya saja yang diketahui adalah, Juana Maria adalah anggota suku Nicolenos yang tinggal di Pulau San Nicolas salah satu dari Channel Island California.
Mereka tinggal disekitar sana pada 10.000 tahun, namun sejarah panjang membuat mereka tak bisa melindungi diri dari tragedi.
Tahun 1811-1814, Juana kemungkinan masih anak kecil ketika tragedi tersebut. Sekelompok pemburu menghancurkan penduduk setempat.
Populasi suku yang hanya 300 orang berkurang, pada tahun 1835 dan hanya tersisa 20 orang.
Baca Juga : Kisah Pemuda Terdampar di Tengah Laut 48 Hari, Makan Ikan Mentah Sampai Bertemu Hiu dan Ikan Raksasa
Kemudian, tahun 1835 suku Juana dipindahkan dari San Nicolas, namun satu hal yang diketahui adalah Juana tidak dipindahkan, dan tertinggal di pulau itu.
Satu alasan yang mungkin adalah, Juana tidak ada ketika proses evakuasi, karena dia keluar mencari anaknya yang hilang.
Kisah lain menjelaskan bahwa Juana melompat dari kapal, karena percaya adiknya masuk di pulau itu. Namun kapal dengan segera meninggalkan San Nicolas karena badai.
Baca Juga : Cari Promo Popok Bayi? Segera Cek Toko Online Ini , Moms!
Setelah terdampar di pulau tak berpenghuni sendirian, seorang kapten kapal Peores Nada bernama George Nidever menemukan Juana tahun 1853.
Kemudian dia menulisnya di dalam bukunya Kehidupan dan Petualangan George Nidever, Nidever menggambarkan Juana saat ditemukan sebagai "wanita tua" yang sibuk membuang kotoran ikan paus.
Alih-alih melarikan diri saat ditemukan, Juana justru tersenyum dan membungkuk, kemudian berbicara pada mereka dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.
Baca Juga : Anak Anji Didiagnosis Sandang Autisme, Ternyata ini Ciri-ciri Anak Autis yang Dapat Dikenali Sejak Bayi!
"Dia berusia sekitar 50 tahun, wajahnya menyenangkan dia terus tersenyum, pakaiannya terdiri dari satu pakaian kulit," tulis catatan Nidever.
Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria, namun banyak disebutkan dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri.
Saat penyelamat tiba tahun 1853, dia ditemukan telah membangun gubuk dari tulang ikan paus yang dan mungkin juga tinggal di gua disekitaran lokasi itu.
Baca Juga : Terbiasa Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Dangdut, Iis Dahlia Justru Ditantang Goyang
Dia jelas tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dan tidak bisa dipahami, karena itu dia tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan. Sampai saat itu pada ilmuwan tidak mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh Juana Maria.
Dengan ditemukannya Juana, hal itu juga memperkuat fakta bahwa Juana Maria adalah anggota suku terakhir yang ditemukan masih hidup.
Namun, setelah ditemukan dan melakukan kontak dengan manusia lagi, dia hanya bisa menikmati 7 minggu waktu yang cukup singkat.
Baca Juga : Disney Indonesia Gandeng Isyana Sarasvati dan Gamaliel Bawakan Versi Baru
Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.
Pada dasarnya dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali misteri di belakanya. Uniknya tidak ada yang tahu nama aslinya.
Hanya saja, para pendeta Katolik memberinya nama Juana Maria setelah dia dibawa ke Mission Santa Barbara.
Baca Juga : Cari Promo Popok Bayi? Segera Cek Toko Online Ini , Moms!
Sedangkan di Pulau Lumba-lumba Biru ia dinamai "Karana", namun tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.
Beberapa benda yang dibawa bersamanya dari Pulau San Nicolas adalah jarum tulang yang mungkin digunakannya untuk membuat baju.
Sayangnya benda-benda itu disimpan di San Francisco dan hancur oleh gempa bumi pada tahun 1906, selain itu bajunya juga menghilang, setelah dikirim ke Vatikan.
Hilangnya semua peninggalannya seolah membuat semua jejak dan sejarahnya telah menghilang dari muka bumi kecuali kisah-kisah tentangnya.
Baca Juga : Siap Lahirkan Anak Kedua di Singapura, Sarwendah Tampil Fashionable
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | intisarionline |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR