1. Klorin dan bahan kimia turunannya
Popok sekali pakai secara tradisional dibuat menggunakan bubur kayu yang diputihkan dengan gas klor unsur.
Dioksin merupakan bahan kimia yang sangat beracun yang menumpuk di tubuh dan dapat mendatangkan malapetaka pada sistem kekebalan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan dioksin sebagai sangat karsinogenik, dan mereka juga diketahui menyebabkan reaksi alergi pada kulit dan iritasi.
Beberapa popok memiliki label “bebas klorin” namun tetap mengandung klor dioksida.
Baca Juga : Menggunakan Popok Kain Bayi Baru Lahir, Ternyata Begini Cara Mencucinya yang Benar
2. Natrium poliakrilat
Semua popok sekali pakai mengandung Natrium poliakrilat (SAP) karena ini adalah bahan yang membuat popok menyerap.
Jika Moms pernah mengalami popok pecah setelah bocor, Moms dapat melihat Natrium poliakrilat sebagai kristal kecil seperti gel pada kulit bayi.
Natrium poliakrilat diyakini menyebabkan iritasi kulit, dan membahayakan kesehatan.
Ini adalah bahan kimia yang sama yang ditemukan pada tampon yang dikaitkan dengan Toxic Shock Syndrome pada wanita pada 1980-an.
Baca Juga : Jangan Keliru Memilih Popok Bayi, Ini 5 Tanda Popok Si Kecil Salah Ukuran
Source | : | Gentlenursery |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR