"Dan puasa membuat beberapa orang justru semakin mudah kehilangan kesabaran mereka dan menyerang orang lain secara verbal," ujar Sharif.
Sharif memperingatkan, bahwa pengadilan di UEA baru-baru ini telah mengadili seseorang lantaran membuat ancaman secara verbal atau melalui kata-kata.
"Satu kasus, seorang pria yang bukan berasal dari UEA dituntut karena dianggap telah mengancam seorang teller bank, setelah dia menyuruhnya untuk antre."
Baca Juga : Lelah Dengan Nyinyiran Netizen, Prilly Latunconsina Ungkapkan Unek-unek, 'Aku Hanya Ingin Hidupku Damai'
"Tapi pria itu membalas perkataan teller bank dengan berkata, 'Anda tidak berpendidikan. Anda tidak tahu berhadapan dengan siapa'," kata Sharif menirukan.
Jawaban pria itu dianggap sebagai bentuk ancaman untuk tindakan kekerasan dan turis asing itu pun berpotensi berurusan dengan hukum di negara itu.
Meski UEA berusaha membangun citra sebagai tujuan wisata yang populer dan sebagai negara penuh toleransi,
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR