Nakita.id - Sel telur merupakan bagian yang penting dan sangat erat kaitannya dengan reproduksi wanita.
Biasanya ada pendonoran sel telur untuk pasangan yang tidak bisa memiliki anak.
Sebagai imbalannya nantinya pendonor akan diberi imbalan berupa uang.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Tetapi kejadian di negeri China ini agak unik, sel telur banyak dijual oleh mahasiswi dengan alasan mengagetkan.
Yaitu untuk membeli ponsel baru. Tentunya hal ini menjadi viral di negeri panda itu.
Lebih menarik perhatian lagi, rata-rata yang menjual sel telur itu adalah mahasiswi universitas ternama.
Seperti dilansir China South Morning Post, sel telur mereka laku dijual dengan harga 100.000 yuan atau sekitar Rp200 juta.
Baca Juga : Ucapkan Kalimat Ini di UEA Saat Puasa, 7 Tahun Penjara Hadiahnya!
Padahal hukum di China melarang perdagangan sel telur manusia.
Permintaan terbesar dari sel telur manusia itu berasal dari pasangan yang tidak bisa memiliki anak.
Beberapa pasangan ingin punya anak kedua, tetapi istri biasanya terlalu tua untuk memiliki anak secara alami.
Kriteria yang diminta pasar adalah sel telur mahasiswi dengan performa nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.
Dalam satu kasus, harganya minimum 10.000 yuan atau sekitar Rp20 juta.
Banyak dari perempuan muda itu menerima kesepakatan penjualan dengan nilai tersebut agar bisa membeli ponsel baru.
Investigasi menemukan, transaksi dilakukan melalui seorang agen. Sebelumnya, pasangan suami istri dan mahasiswi telah bertemu langsung.
Baca Juga : Cacar Monyet Pertama Kali Masuk Asia, Simak Perbedaannya dengan Cacar Air!
Kedai kopi menjadi tempat favorit pertemuan mereka.
Sementara rumah sakit diduga membantu menyuntikkan hormon kepada donor itu selama 10 hari untuk menstimulasi produksi telur lebih cepat dari biasanya.
Laporan penyelidikan menyebutkan prosedur tersebut menimbulkan risiko,
Baca Juga : Semakin Berani Menunjukkan Kecantikannya, Millen Cyrus Malah Disamakan dengan Ashanty Saat Masih Langsing
seperti masalah pernapasan, kembung, dan penggumpalan pembuluh darah.
Sejauh ini belum ada laporan penangkapan terkait kasus itu.
Namun, pada 2016 dua agen dipenjara karena mengumpulkan sel telur dari seorang perempuan di Guangzhou.
Ovarium perempuan tersebut harus diangkat karena masalah komplikasi medis.
Baca Juga : Puasa Lebih Berkah, Hindari Gosip dengan Empat Langkah Ini Yuk, Moms!
Sementara dua agen itu dipenjara selama 1 tahun 10 bulan karena mempraktikkan pengobatan tanpa lisensi.
Pembelian dan penjualan sel telur sangat dilarang di China. Sel telur hanya dapat disumbangkan sebagai tindakan amal.
Namun, tingginya permintaan setelah dicabutnya kebijakan satu anak memicu perdagangan ilegal sel telur.
Artikel ini telah tayang dengan judul Sel telur Dihargai Rp200 Juta, Sejumlah Mahasiswi China Menjualnya Agar Bisa Beli Ponsel Baru
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR