Nakita.id - Karena bagian dari ibadah wajib, banyak orangtua yang mencoba mengenalkan puasa pada anak.
Hanya saja, caranya kadang kurang tepat sehingga tidak membuat anak cinta puasa.
Baca Juga: Saking Cantiknya, MUA Sampai Gemetaran Rias Wajah Nagita Slavina
Kesalahan di bawah ini sebaiknya tak dilakukan ya Moms:
1. Tidak Dilakukan dengan Menyenangkan
Saat mengajarkan berpuasa pada si prasekolah, ajaklah dengan cara menyenangkan.
Pilih kata-kata positif, tidak menyuruh, tidak membentak dan jangan membuat anak terpaksa melakukannya.
Jika buah hati masih susah dibangunkan sahur, tak perlu dipaksa.
Tip buat Mama, jika anak sudah tertarik melakukan puasa, di malam sebelumnya, kita harus sudah memberi tahu bahwa ia harus bangun lebih awal untuk melakukan sahur bersama.
Lalu, agar anak tidak susah dibangunkan sahur, minta ia untuk tidur lebih cepat dari biasanya,
Ingat Mam, hal yang terpenting agar anak mau belajar berpuasa adalah member stimulasi dengan hal-hal yang menyenangkan dan jangan pernah memaksa atau menyuruhnya.
Ingat, di usia prasekolah, puasa sifatnya hanyalah pengenalan.
Oleh sebab itu, bebaskan anak melakukan puasa atas kemauannya sendiri.
Baca Juga: Peneliti Amerika Menemukan Hal Menakjubkan Tentang Puasa : Bikin Panjang Umur!
2. Hindari Meminta Anak untuk Berpuasa Secara Full.
Jangan langsung meminta anak berpuasa secara full. Dari Subuh sampai Magrib, meski secara fisik anak terlihat mampu.
Mama sebaiknya mengajarkan puasa secara bertahap. Misalnya berpuasa 3—4 jam.
Lalu ketika Mama merasa si prasekolah cukup kuat berpuasa, lanjutkan hingga pukul 10.00 lagi, perpanjang secara bertahap hingga pukul 12.00 (waktu zuhur).
Lakukan ini di tahun pertama puasanya. Penerapan secara bertahap ini merupakan salah satu proses pembelajaran bagi anak.
Bila ditambah dengan informasi mengenai manfaat dan pengertian puasa dari orangtua, diharapkan di tahun berikut, anak akan mau dengan sendirinya untuk melakukan puasa seharian penuh.
3. Lupa Menghargai usaha Anak Sekalipun Ia Gagal.
Sering kali si prasekolah mengatakan ia ingin berpuasa sehari penuh, tapi ternyata puasanya “bolong”. Karena menjelang siang, ia sudah minta makan. Jangan patahkan semangatnya dan mengejek "kekalahannya". Tetap hargai usahanya untuk berpuasa, sambil terus dibimbing untuk melakukan puasa yang benar.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR