Melansir dari medicalxpress.com, dikatakan bahwa garam memang terbukti mampu mengurangi rasa haus, namun sebaliknya justru membuat perut terasa lapar.
Dalam Journal of Clinical Investigation, ditemukan bahwa asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Bagaimana bisa?
Menurut sebuah buku, ekskresi garam makanan dapat menyebabkan hilangnya air di dalam urin dan dengan demikian juga mengurangi kadar air tubuh.
Baca Juga: Bangun Restoran dengan Ruangan Tersembunyi, Sule Terciduk Tengah Bermesraan dengan Naomi di Dalamnya
Namun yang ditemukan para peneliti bukanlah hal itu.
Sebaliknya, mereka menunjukkan bahwa prinsip biologis ekskresi garam sebenarnya adalah konservasi air dan produksi air.
Mengapa di awal dikatakan bahwa mengonsumsi banyak garam dapat meningkatkan rasa lapar, karena untuk menghemat air dalam menjalani proses ekskresi garam, dibutuhkan banyak energi.
Alhasil, tubuh harus mengonsumsi lebih banyak kalori.
Baca Juga: Beda Jauh dari yang Tampak di TV, Terbongkar Sifat Asli Andhika Pratama: 'Banyak Orang Ketipu'
Source | : | Grid.id,Medicalxpress.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR