Penderita SJS diperlakukan seperti korban luka bakar dan diberikan pereda nyeri dan penggantian cairan.
Danika menghabiskan total tiga setengah minggu di rumah sakit untuk melawan kondisi yang mengancam jiwa itu.
"Saya tidak ingat banyak tentang minggu pertama, saya hanya ingat saya sangat kesakitan, saya merasa seperti terbakar. Itu membuatku takut karena aku tidak menyadari betapa buruknya sampai aku melihat foto-fotoku.
Baca Juga: Para Artis Papan Atas Ini Makan di Warung Pinggir Jalan hingga Traktir Pengunjung
"Setelah saya meninggalkan rumah sakit, rambut saya mulai rontok dan kuku jari tangan dan kaki saya juga. Saya memiliki mata kering yang parah, berjuang untuk menelan kadang-kadang dan kulit saya masih ada sedikit bekas luka tetapi saya berharap itu akan sembuh pada waktunya. Saya hanya bersyukur berada di sini (di rumah), saya senang berada di rumah dan saya berharap untuk kembali normal lagi,"
"Saya pikir perlu lebih banyak dilakukan meningkatkan kesadaran atas SJS dan TENS, perlu ada lebih banyak penelitian tentang kondisi dan lebih banyak pelatihan di rumah sakit karena penyakit itu sangat jarang sehingga tidak mudah untuk mendiagnosis. Saya pikir harus ada peringatan pada obat-obatan, label yang bisa menimbulkan gejala penyakit itu sehingga orang tahu apa yang harus mereka lakukan jika mereka mengalami salah satu dari penderita,"
Baca Juga: Kisah Beberapa Anak Yatim Piatu yang Baru Pertama Kali ke Mall Hingga Buat Seorang Karyawan Menangis
"Ini mungkin penyakit yang jarang tetapi saya tidak berharap kondisi ini terjadi pada siapa pun dan saya pikir kita harus melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah orang melalui apa yang saya alami." jelas Danika panjang lebar.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR