Nakita.id - Maraknya penggalakan kampanye #LovingNotLabelling seolah menjadi 'lampu merah' bagi orangtua, terutama orangtua baru.
Sebagai manusia biasa, kita pasti kerap kelepasan memuji atau memberi label, bahkan memojokkan anak.
Hal ini tentu akan menjadi kekecewaan di amsa mendatang karena rupanya memberi label pada anak adalah ahl yang sangat berisiko.
Bahkan, memuji anak dengan label 'pintar' juga memengaruhi masa depannya lho Moms.
Hal ini seperti yang ditulis oleh TheAtlantic.com. Pada usia berapa pun, seseorang yang merasa dirinya pintar akan terus mengembangkan betapa ia bisa lebih pintar.
Akan tetapi, ia justru rentan saat akan melepas label 'pintar' dari dalam dirinya.
James Hamblin selaku penulis menyatakan bahwa memuji anak dengan 'Kamu pintar' justru merupakan bentuk yang kasar.
Hal tersebut justru akan mengadvokasi anak di masa mendatang.
Nalarnya, bila orangtua memuji anaknya pintar, anak-anak tersebut akan berpikir, "Oh, baiklah aku pintar'.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | The Atlantic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR