Lalu kemudian anak-anak itu akan mulai mengacau dan mereka kemudian berpikir ia harus pintar dalam situasi apa pun. "Oh tidak, bagaimana pun juga aku harus jadi orang pintar."
Imbasnya, ia akan menghalalkan segala cara agar ia akan selalu mendapat pujian pintar.
Salah satunya berbohong, melakukan kecurangan, dan mengabaikan berbagai proses agar ia mendapat hasil baik di mata banyak orang.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya
Dampaknya, akan muncul kesalahan pada otak Si Kecil.
Seperti yang dikatakan profesor Pendidikan Matematika di Universitas Stanfird, Jo Boaler, otak yang sudah mengalami salah arah justru akan berpikir semakin pendek.
"Bila saya berpikir otak saya terlalu pintar, maka akan makin banyak pula cara yang akan diperbuat untuk memperpintar otak. Tapi sebaliknya, bila seseorang berpikir ia memiliki kecerdasan yang biasa saja, justru akan tumbuh dengan baik dan terstimulasis ecara kognitif," ujar Boaler.
Baca Juga: Lakukan #5MenitAja Saat Puasa, Dijamin Dapatkan Tubuh Langsing Saat Lebaran! Mau Coba?
Boaler juga mencatat seseorang akan lebih fasih jika mau terus belajar dan menyadari kekurangannya.
Akhirnya, ia akan terus merasa tertantang dan mengasah pola pikirnya.
Source | : | The Atlantic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR