"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," katanya.
Penangkapan Prada DP rupanya terjadi di sebuah padepokan Monghiang.
Abuya Haji Sar'i, selaku pemimpin padepokan tersebut rupanya tak tahu jika Deri merupakan seorang buron.
Rupanya awal Deri pergi ke padepokan bermula dari dirinya yang berbincang dengan salah satu penumpang bus saat akan kabur menuju Lampung.
Dalam perjalanan tersebut, Deri mengaku ingin belajar agama.
Penumpang bus itu lantas merekomendasikan sebuah padepokan kepada Deri.
Tanpa basa-basi Deri langsung pergi ke Padepokan Monghiang tersebut.
Keberadaan Deri pun tak lama terendus, bahkan saat penangkapan, Deri tidak melakukan perlawanan.
Baca Juga: Mengenang 11 Tahun Kepergian Orangtuanya, Muzdalifah Curahkan Isi Hati
Sementara itu, ibunda korban merasa lega akhirnya buron yang diduga pembunuh sang anak ditangkap.
Mengutip dari Kompas.com, Suhartini menceritakan kalau anaknya yang bernama Putra mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku anggota Polisi Militer.
"Ditelepon Maghrib tadi, katanya ditangkap di Serang. Saya belum tahu cerita lengkapnya gimana, karena Putra belum pulang," kata Suhartini melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Nikahi Janda Kaya, Tengok Megah dan Mewahnya Rumah Istri Ajun Perwira, Ruang Tamunya Ada 4
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR