Nakita.id – Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia dini hari ini di Guangzhou, Cina.
Sutopo mengembuskan napas terakhir pada pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Semasa hidup, Sutopo dikenal masyarakat sebagai pribadi yang selalu semangat.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Meski kanker paru paru yang dialaminya telah mencapai stadium akhir, namun Sutopo tetap berjuang agar bisa sembuh seperti sedia kala.
Tak jarang, di sela-sela pekerjaannya, Sutopo juga memberikan wejangan untuk warganet agar menjaga kesehatan.
Berbicara soal perjuangan, rupanya telah Sutopo lakukan sejak dulu.
Seperti contohnya ketika Sutopo masih di bangku SMA, ia harus berjuang keras supaya bisa diterima di perguruan tinggi dan jurusan impiannya.
Cerita semasa SMA tersebut pernah Sutopo tuangkan dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya @sutopopurwo.
Bukan hanya sekadar nostalgia, Sutopo turut memberikan nasihat untuk generasi muda yang ingin sukses.
“Foto saat SMA kelas 3 di Boyolali tahun 1988. Masa-masa sekolah mengisi masa remaja tanpa tahu akan jadi apa kelak. Belajar rajin dengan harapan diterima di perguruan tinggi negeri di jurusan favorit.
Sukses itu harus ditempuh dengan kerja keras, belajar tekun, semangat, pantang menyerah, punya tujuan, doa dan selalu restu dari orangtua. Coba tebak saya yang mana?”.
Tidak berhenti sampai di situ, perjuangan kembali harus dilalui oleh Sutopo saat dirinya telah kuliah.
Ia membagikan cerita tentang dirinya yang tidak pernah pacaran sekali pun.
Alih-alih berjuang untuk mendapatkan hati seorang wanita, Sutopo justru memilih untuk belajar yang rajin agar bisa segera lulus.
Baca Juga: Sutopo Meninggal, Kasih Sayang Sang Ibu Mengiringi Kepergiannya Mengembuskan Napas Terakhir
“Dilan 1991 asli dari Boyolali.
Ini foto saat saya di depan rumah tahun 1991. Saat kuliah semester 6 di UGM. Jaket pinjam teman. Kuliah di UGM juga bukan pilihan pertama, tapi pilihan ketiga karena pilihan pertama dan kedua tidak diterima.
Hingga selesai kuliah belum pernah pacaran karena ditolak terus. Akhirnya belajar terus dan lulus tercepat, termuda, terbaik, dan cum laude,”.
Tak lupa, Sutopo kembali mengingatkan anak-anak muda untuk mengisi hidup dengan sesuatu yang bermanfaat.
“Jadi hidup itu tak seindah isi cerita film Dilan dan Dilan 1991. Hidup itu penuh perjuangan. Yang harus diisi dengan kerja keras, belajar, tekun, rajin, pantang menyerah, punya tujuan, doa dan restu orangtua.
Jangan isi masa mudamu dengan hura-hura, santai dan tanpa tujuan. Harus semangat. Selalu bayangkan betapa bahagianya orangtuamu saat hadir di wisudamu,”.
Meski kini Sutopo telah tiada, tapi semua nasihat baiknya pasti akan selalu dikenang banyak orang.
Terima kasih, Pak Sutopo. Perjuanganmu sungguh menginspirasi.
Baca Juga: Anak Perlu Gunakan Sepatu Saat Belajar Berjalan? Ini Kata Pakar
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | instagram.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR