Nakita.id - Saat mendidik anak, tak jarang Moms mengeluarkan kata-kata yang tak disadari bedampak negatif bagi Si Kecil.
Tak pandai dalam menyampaikan, anak bisa salah mengartikannya lo Moms.
Dilanasir dari Parents.com, berikut beberapa kalimat yang seharusnya tak diucapkan pada anak.
Baca Juga: Kala Madali Cukur Alis Sampai Botak, Zaskia Mecca Terus Usaha Lakukan Ini Agar Tumbuh Lagi
1. "Usaha yang bagus, Nak"
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengeluarkan frasa umum seperti "Gadis baik" atau "anak pintar" setiap kali anak menguasai suatu keterampilan menjadikannya lebih tergantung untuk mendapatkan perhatian daripada motivasi dirinya.
Hal itu dikatakan oleh penasihat Orangtua Jenn Berman, Psy.D., penulis The A to Z Guide to Raising Happy, Confident Kids.
Memuji itu baik, namun dengan cara yang tepat ya, Moms. Pujilah anak dengan kalimat yang spesifik.
Misalnya, "Nilai matematika kamu bagus setelah sebelumnya belajar keras ya".
2. "Ayo cepat!"
Tak jarang Moms akan mengatakan 'ayo cepat!' pada anak agar mereka melakukan sesuatu hal lebih cepat.
Nyatanya, mengatakan hal itu kurang tepat jika diucapkan dengan nada yang tinggi.
Kata itu malah mendorong anak-anak untuk menciptakan stres tambahan, kata Linda Acredolo, Ph.D., rekan penulis Baby Minds.
Moms tetap bisa mengatakan 'ayo cepat!' namun dengan nada yang lembut.
Alternatifnya, Moms bisa membuat anak bergerak lebih cepat dengan kalimat permainan.
"Mengapa kita tidak berlomba untuk melihat siapa yang bisa mendapatkan celananya terlebih dahulu?"
3. "Jangan bicara dengan orang asing."
Kalimat itu adalah konsep yang sulit untuk dipahami oleh anak kecil.
Kalimat 'jangan bicara dengan orang asing' dilontarkan biasanya untuk memperingatkan anak.
Namun, dengan kalimat itu bisa jadi anak akan menolak pertolongan polisi atau pemadam kebakaran yang tak dikenalnya.
Sebaiknya katakan kalimat peringatan itu secara spesifik.
Misalnya, Moms bisa mengajari anak untuk menolak jika ada orang yang tak dikenal selain petugas ketika memberikan permen atau makanan.
Baca Juga: Luangkan Waktu #5MenitAja Minum Jus Wortel Secara Rutin, Rasakan Manfaat Luar Biasa untuk Tubuh
4. "Biarkan aku membantu."
Wajar bagi orangtua akan membantu anaknya ketika kesulitan dalam memasamg balok untuk membuat istana misalnya.
Namun sebaiknya biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri saat membangun istana tersebut agar Si Kecil bisa menjadi lebih mandiri
"Jika Anda melompat terlalu cepat, itu dapat merusak kemandirian anak Anda karena dia akan selalu mencari bantuan orang lain," kata Myrna Shure, Ph.D., profesor emeritus psikologi di Drexel University di Philadelphia.
Sebaiknya, ajukan pertanyaan untuk membantu dia menyelesaikan masalah: "Apakah menurutmu potongan besar atau kecil harus ada di bagian bawah? Mengapa kamu berpikir begitu? Mari kita coba."
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR