Nakita.id - Setiap orang pasti memiliki rasa malu termasuk anak-anak.
Anak-anak yang pemalu akan bersikap pasif atau pendiam, tidak berani merespons perkataan seseorang secara verbal, sehingga ia lebih banyak menggunakan bahasa non verbal seperti mengangguk, menggelengkan kepala, dan lainnya.
Baca Juga: Anak Susah Bergaul dengan Teman dan Pemalu? Atasi Dengan Cara Ini
Umumnya anak pemalu merasa cemas dalam situasi tertentu, sehingga ia cenderung melakukan sedikit kontak mata bahkan tidak melakukan kontak mata sama sekali dengan orang lain.
Baca Juga: Ini Yang Perlu Dilakukan Bunda Agar Si Kecil Tak Jadi Anak Pemalu
Nada bicara anak pun cenderung pelan. Si pemalu juga tidak mau menjadi pusat perhatian teman-temannya.
Sifat ini merupakan bawaan dan umumnya sudah terlihat sejak kecil.
Baca Juga: Tanda-tanda Si Kecil Bukan Pemalu tapi Gejala Kecemasan Sosial
Meski memiliki sisi baik karena sikap anak cenderung manis dan mudah diatur, namun rasa malu berlebihan dapat menghambat sosialisasi bahkan prestasi anak.
Orangtua harus mencari tahu apa penyebab serta kondisi seperti apa anak akan berubah menjadi pemalu.
Selanjutnya orang tua dapat meminimalkan sifat pemalu anak melalui beberapa cara.
Baca Juga: Anak Pemalu Bukan Cuma Karena Kepribadiannya
Ajarkan anak untuk bersikap dan berperilaku maupun bertata krama dalam berbagai situasi tertentu, seperti belajar menyapa temannya duluan.
Beri anak pelatihan agar terampil bicara di depan umum, dimulai dengan berbicara di depan cermin, lalu di depan orangtua, saudaranya di rumah, dan begitu seterusnya.
Baca Juga: Agar Anak Berani, Percaya Diri dan Mandiri, Lakukan 8 Cara Ini
Doronglah anak agar berani dan terbuka saat mengungkap unek-unek atau kekesalannya.
Orangtua memberi contoh, bagaimana menjadi pribadi yang percaya diri dan berani sehingga anak dapat menirunya.
Kemudian bantu anak membuat dirinya nyaman dengan perasaannya sehingga membantu menumbuhkan rasa percaya diri.
Baca Juga: Mudah! Cara untuk Membiasakan Anak Berani Tidur Sendiri di Kamarnya
Narasumber: Karmila Wardhana, Psi.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Yolla Octarina |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR