Nakita.id - Momen menyusui tentunya sangat penting bagi Si Kecil serta untuk Moms.
ASI adalah sumber makanan utama bagi anak hingga usia 6 bulan, sehingga baiknya Moms tak melewatkan momen menyusui.
Menyusui Si Kecil tak hanya penting untuk kesehatannya, tetapi jadi kesempatan membangun ikatan erat antara anak dan orang tua.
Namun di zaman sekarang ini banyak tantangan bagi ibu menyusui.
Adanya anggapan susu formula bisa menggantikan ASI dengan sempurna, dan fasilitas menyusui yang kurang memadai kadang jadi penghalang.
Selain itu masih ada pula anggapan jika menyusui hanya dilakukan oleh seorang ibu.
Berbagai macam kendala inilah yang akhirnya menyebabkan lingkungan tak kondusif bagi ibu menyusui.
Padahal lingkungan yang kondusif merupakan kunci agar proses menyusui berlangsung optimal.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pun berusaha mengatasi berbagai macam kendala dalam proses menyusui dengan memberi dukungan.
Elemen dukungan merupakan salah satu dari 3 kekuatan yaitu: protect, promote and support breastfeeding (mendukung, mempromosikan dan melindungi kegiatan menyusui).
Harapannya ketika orang tua diberikan dukungan yang tepat, maka orang tua menjadi berdaya untuk menyusui secara optimal.
Pemberdayaan adalah sebuah proses yang membutuhkan informasi berdasar dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan ibu menyusui secara optimal.
Lingkungan menyusui yang tepat adalah ketika ayah, keluarga, pemerintah, tenaga kesehatan, tempat kerja, dan seluruh elemen masyarakat memberikan dukungannya, membuat proses menyusui menjadi meningkat dan berhasil
Memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2019 yang jatuh pada 1 - 7 Agustus, AIMI pun menyelenggarakan kampanye untuk mendukung proses menyusui.
Kampanye berupa acara menyusui serentak tersebut digelar pada Minggu (4/8/2019), di Bulungan, Jakarta Selatan.
Para ibu menyusui di 17 provinsi dan 9 kabupaten tempat cabang AIMI berdiri pun diajak serempak mengikuti kampanye menyusui ini.
Ketua Umum AIMI, Nia Umar, mengungkapkan jika ada berbagai acara yang dilakukan AIMI untuk memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2019.
Hal ini dilaksanakan juga untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak tentang betapa pentingnya ibu menyusui mendapatkan perlindungan dan dukungan optimal.
Baca Juga: Moms Bingung Memilih Metode Persalinan? Ini Kelebihan Melahirkan Normal
"Menyusui serentak ini kita anggap sebagai salah satu bentuk promosinya, supaya masyarakat semakin aware (sadar), pemangku kebijakan juga sadar tuh, bahwa ibu menyusui ini ternyata butuh kebijakan-kebijakan, aturan-aturan yang melindungi mereka," ujar Nia, saat ditemui Nakita.id dalam gelaran Kampanye Pekan Menyusui Sedunia 2019.
Dalam kampanye ini memang tak semua cabang AIMI melaksanakan acara menyusui serentak, tetapi juga ada berbagai seminar yang diharapkan dapat menambah pengetahuan seputar menyusui.
Melalui kampanye ini Nia juga mengungkapkan harapannya pada pemerintah untuk meregulasi pemasaran produk pengganti ASI, yang kerap membuat para ibu merasa bingung.
Tak hanya itu, AIMI juga berharap angka cuti melahirkan atau maternity leave ditingkatkan agar Moms yang bekerja bisa menyusui secara optimal, terutama di periode pemberian ASI eksklusif.
Source | : | Press Release |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR