Nakita.id - Banyak ibu ingin melahirkan secara normal, namun tak sedikit Moms yang harus melahirkan caesar.
Beberapa orang memang menginginkan melahirkan caesar, namun ada pula yang malah dianjurkan melakukan hal itu.
Melansir dari What to Expect, ada beberapa alasan mengapa dokter lebih menyarankan Moms melahirkan caesar.
Ada penyakit kronis
Salah satu alasan diambil tindakan untuk operasi caesar yaitu karena Moms memiliki kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit ginjal yang membuat persalinan pervaginam hingga membuat stres sangat berbahaya bagi tubuh (dan kelahiran sesar adalah pilihan yang lebih aman).
Infeksi
Selanjutnya, jika Moms terkena HIV-positif atau memiliki infeksi herpes genital aktif, operasi caesar terjadwal diperlukan.
Jika tak dilakukan operasi, virus dapat ditularkan ke bayi selama persalinan normal.
Kesehatan bayi
Adanya penyakit bawaan terkadang membuat Moms sulit untuk melakukan persalinan normal.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Agung Hercules Larang Daus Mini untuk Tidak Makan Makanan Sejuta Umat Ini:
Sehingga agar ibu dan bayi selamat, dokter biasanya menyarankan ibu untuk melahirkan caesar.
Ukuran bayi
Ukuran bayi yang terlalu besar juga menjadi pertimbangan dokter melakukan operasi caesar.
Bayi yang terlalu besar cukup sulit untuk dilahirkan secara normal.
Berat badan ibu
Kelebihan berat badan atau obesitas secara signifikan meningkatkan peluang Moms untuk melahirkan caesar, sebagian karena faktor risiko lain yang sering menyertai obesitas (seperti diabetes gestasional)
Selain itu perempuan gemuk cenderung memiliki tenaga kerja lebih lama (yang pada akhirnya meningkatkan risiko Moms berakhir di meja operasi).
Usia
Usia juga memengaruhi untuk pemilihan proses melahirkan lo, Moms.
Semakin bertambah usia, Moms memiliki kemungkinan lebih kecil untuk melahirkan normal.
Posisi sungsang
Ketika bayi sungsang dan tidak dapat diputar, dokter mungkin berpikir jika operasi caesar diperlukan.
Masalah plasenta.
Melahirkan caesar dilakukan juga jika plasenta sebagian atau seluruhnya menghalangi pembukaan serviks (plasenta previa) atau telah terpisah dari dinding rahim (solusio plasenta).
Sehingga melahirkan caesar lebih aman untuk ibu dan bayinya.
Komplikasi lain
Jika Moms mengalami preeklampsia (tekanan darah tinggi yang diinduksi kehamilan) atau eklampsia (perkembangan preeklampsia yang sangat jarang yang memengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan kejang) dan pengobatan tidak berhasil, praktisi mungkin memilih bedah caesar untuk melindungi ibu dan sang bayi.
Lalu setelah operasi caesar, Moms masih bisa untuk melahirkan secara normal setelahnya kok.
Meski begitu, ada faktor risiko yang perlu diketahui dari persalinan normal setelah bedah caesar.
Risiko ini terutama dimiliki perempuan yang harus menjalani operasi caesar karena kondisi darurat.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR