"Jadi selama kemarau akan terjadi kondisi-kondisi di mana suhu pada pagi hari akan terasa dingin, sehingga tidak hanya terjadi di Jakarta atau Bandung tapi juga di sebagian besar pulau Jawa," tutup Agie.
Mulyono Rahadi Prabowo, Kepala Deputi Bidang Meteorologi BMKG juga mengatakan, saat tutupan awan lebih sedikit ketika musim kemarau maka panas matahari akan langsung diserap Bumi, sehingga siang hari lebih panas.
Baca Juga: Suhu Malam di Malang Capai 16 Derajat Celcius Padahal Lagi Musim Kemarau, Ini Kata BMKG
"Saat siang, Bumi sifatnya menyerap (panas). Maka suhu Bumi lebih rendah daripada Matahari. Kemudian pada malam hari, suhu Bumi lebih tinggi dibanding Matahari sehingga panas akan dipancarkan atau dikembalikan lagi ke atmosfer," ujar Mulyono dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2019).
"Ketika Bumi melepaskan panas (di malam hari), suhu di permukaan turun. Itu yang menyebabkan malam lebih dingin," kata dia.
Selain hal itu, faktor elevasi atau ketinggian suatu daerah juga berpengaruh pada suhu dingin.
Baca Juga: Sempat Ditutupi, Terungkap Tanggal dan Waktu Pernikahan Cut Meyriska dan Roger Danuarta
"Secara topografi, makin tinggi elevasinya makin rendah suhunya," ungkap Mulyono.
Berbeda dengan daerah pesisir, meski mengalami perubahan suhu, penurunannya tidak sedrastis di daerah dataran tinggi.
Di dataran tinggi, kemarau hampir selalu disertai suhu dingin saat malam.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR