Nakita.id - Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur seperti tidak lepas dari masyarakat Indonesia.
Kasus ini kembali terjadi di Tanah Air melibatkan ibu kandung sebagai pelaku utama.
Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur ini terjadi di Dukuh Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Pelaku berinisial SW (30) tega menganiaya anaknya yang berinisial F (6) hingga meninggal dunia.
Dikutip dari Kompas.com diungkapkan proses rekonstruksi dari perbuatan SW yang menyebabkan anaknya tewas.
Rekontruksi tersebut menggambarkan bagaimana awal hingga akhir pelaku melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban.
Setidaknya ada 23 adegan yang diperagakan SW untuk mengulangi kembali perbuatannya.
Tujuan dari rekonstruksi dimaksudkan untuk meneliti kesesuaian antara pelaku, korban dan saksi-saksi di lapangan.
"Ada 23 adegan yang dilakukan (diperagakan) oleh pelaku terhadap korban," kata Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro di Boyolali, Jawa Tengah, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Disebutkan dari hasil otopsi, diketahui korban meninnggal karena adanya pendarahan di kepala dan perut.
Baca Juga: Lakukan Hal Berikut Untuk Mengatasi Masalah pada Puting Selama Menyusui Si Kecil
Dari rekonstruksi, pelaku memperagakan adegan mencubit, memukul mencakar hingga membenturkan kepala korban di lemari.
"Pelaku memperagakan adegan dari tanggal 8 Juli 2019 dia mencubit korban. Puncaknya tanggal 10 Juli 2019 kepala korban dibenturkan di lemari sambil dipukul bagian belakang. Korban diam terus tidur," kata Iptu Mulyanto.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Senin (8/7/2019) dan Selasa (9/7/2019), dilanjutkan sampai hari Rabu (10/7/2019) sekitar pukul 22.00 WIB hingga Kamis (11/7/2019).
Baca Juga: Moms Membutuhkan Prosedur Melahirkan Secara Vakum? Simak Dulu Penjelasan Medisnya
Terhitung pelaku menganiaya anaknya sendiri selama 4 hari berturut-turut dengan cara mencubit di beberapa bagian tubuh.
Ia pun memukul perut dan membenturkan kepala dan mencakar punggung korban.
Perbuatan SW ini ternyata didasari oleh alasan sederhana, yaitu sang buah hati saat itu sedang rewel.
Tepat di hari keempat, korban tidur dan bangun di pagi hari, lalu sempat menyantap bubur.
Setelah itu korban tiduran. Hingga pukul 11.00 WIB korban meninggal dunia.
"Setelah itu korban tidur dan pada pagi harinya bangun. Korban sempat sarapan bubur setelah itu korban tiduran."
"Namun sekitar pukul 11.00 WIB, korban tidak bangun dan pada saat diraba badannya dingin," terang Mulyanto.
Pelaku sempat panik dan memberitahukan pada tetangga jika anaknya sakit.
Namun para tetangga justru curiga karena pada tubuh korban ada luka lebam kebiruan.
Saat ini, kasus tersebut masih ditangani oleh pihak Kapolres Boyolali, Jawa Tengah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR