Melansir akun Instagram @makassar_iinfo, seorang bidan bernama Rosalina bahkan rela berjuang keras untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang bidan.
Bahkan Rosalina menempuh jarak sangat jauh dengan jalan kaki.
Untuk sampai ke puskemas tempatnya bekerja, Rosalina harus melewati 7 desa kurang lebih berjarak hingga 20 kilometer.
Lokasi puskesmas yang beda kabupaten dengan desa tempatnya tinggal itu memang sangat jauh.
Bahkan ia mesti melewat jembatan gantung minim pengamanan agar bisa menyeberangi sungai.
"Saya lewat jembatan gantung, taruhan nyawa," ujar Rosalina sambil menangis, saat menceritakan kisahnya sebagai seorang bidan di daerah terpencil.
Akan tetapi perjuangan Rosalina itu mendapatkan balasan yang bisa dibilang memprihatinkan.
Rosalina sudah mengabdikan diri sebagai bidan tenaga sukarela di dusun terpencil yang terletak di ujung Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sejak tahun 2011.
Namun ia baru diangkat menjadi Tenaga Upah Jasa pada tahun 2018.
Source | : | |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR