Nakita.id - Sebagai orangtua modern tentu kita dituntut untuk pandai membagi waktu antara pekerjaan kantor dan domestik.
Tentu bukan hal yang mudah dilakukan ya Moms?
Meski begitu, mulai dari sekarang Moms wajib menyulap rutinitas yang padat menjadi hal yang menyenangkan.
Kesibukan luar rumah yang menyokong berjalannya ekonomi rumah tangga terkadang dijadikan sebagai prioritas utama Moms dan Dads.
Tapi bagaimana, jika pemikiran tersebut justru membuat Si Kecil menjadi 'korban'.
Di saat si Kecil memasuki usia di atas lima tahun, tak jarang Moms dan Dads menuntut mereka untuk mandiri.
Bahkan termasuk dalam perkara bermain.
Tentu Moms kerap mendapati Si Kecil merengek untuk ditemani saat bermain.
Mendengar rengekan Si Kecil, Moms terkadang secara tak langsung melontarkan kalimat ini.
"Main sendiri kan bisa, kamu udah besar lho!"
"Jangan manja lah, mama dan papa kan lagi sibuk,"
Atau kalimat lain yang secara tak langsung mengarahkan Si Kecil untuk bermain sendirian.
Ketika kalimat labelling tersebut Moms atau Dads lontarkan pada Si Kecil maka tak langsung juga akan berpengaruh pada pola pemikiran anak, lho.
Melansir dari 10minutesofqualitytime.com, sebagai orangtua modern Moms dan Dads perlu menjadwalkan dan menambah intensitas waktu berkualitas pada anak-anak.
Setidaknya sekali setiap minggu, bahkan jika hanya satu jam saja untuk memberikan perhatian penuh pada buah hati.
Hal tersebut akan memberikan sinyal pada Si Kecil bahwa kita sebagai orangtua peduli pada mereka.
Moms dan Dads juga harus tahu lho manfaat jika Moms dan Dads bisa menyeimbangkan waktu berkualitas untuk Si Kecil.
Pertama, tentunya kesehatan mental dan emosional.
Anak-anak perlu merasa dicintai dan diperhatikan.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Dampak Negatif Selalu Membanggakan Si Kecil, Catat Moms!
Orang tua harus benar-benar hadir dalam kehidupan anak-anak mereka.
Cara terbaik untuk melakukan ini adalah menghabiskan waktu bersama mereka secara teratur.
Kedua, kesehatan fisik.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menyimpulkan bahwa hubungan ibu dan anak yang berkualitas buruk di awal kehidupan, misalnya ibu tidak cukup menghibur bayi, menghasilkan risiko 2,45 kali lebih tinggi dari obesitas untuk anak.
Ketiga, masalah perilaku yang kurang baik.
Anak-anak yang menghabiskan waktu berkualitas dengan orang tua mereka cenderung memiliki masalah perilaku dalam keluarga dan di sekolah.
Jika Moms dan Dads meluangkan waktu untuk bermain dan bercengkrama secara statistik akan lebih kecil kemungkinannya Si Kecil akan terlibat dalam perilaku beresiko.
Secara keseluruhan, waktu berkualitas yang dihabiskan untuk melakukan sesuatu yang dinikmati seluruh keluarga jauh lebih baik daripada waktu yang dihabiskan bersama ketika kita tidak benar-benar berinteraksi satu sama lain.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Ini Alasan Moms Tak Boleh Sembarangan Memberi Julukan Pada Si Kecil
Mengajarkan anak untuk belajar mandiri memang baik.
Akan tetapi dalam menerapkan pembelajaran tersebut Moms dan Dads tidak boleh serta merta menuntur mereka melakukan hal menyenangkan bersama kedua orangtuanya.
Moms dan Dads bisa menerapkan pemikiran 'meluangkan waktu untuk bekerja, bukan meluangkan waktu untuk keluarga'.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | 10minutesofqualitytime.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR