Nakita.id - Moms mungkin sudah mengerti apa itu labelling, ketika kita memberikan julukan, sebutan, atau ucapan pada Si Kecil, terutama saat Moms marah.
Sebutan 'anak nakal', 'tidak menurut', atau semacamnya, kadang tanpa sengaja kita ucapkan saat tindakan Si Kecil menyulut emosi.
Namun kalimat bernada pujian juga bisa masuk kategori labelling, Moms.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Walau Moms merasa hal itu sepele, ini bisa berdampak jangka panjang pada pertumbuhan Si Kecil.
Moms bisa saja langsung melupakan ucapan pada Si Kecil, tetapi anak justru akan mengingatnya, bahkan seumur hidup.
Hal ini seperti yang dijelaskan pada laman Today's Parent, tak hanya membuat anak merasa kesal atau sedih, dampaknya bahkan memengaruhi pertumbuhannya.
Yuk Moms, ketahui dampak-dampak labelling yang perlu diwaspadai.
1. Mengurangi kepekaan Si Kecil pada lingkungan
Salah satu dampak dari memberi label pada anak yaitu, anak menjadi kurang peka dengan lingkungan sekitarnya.
Misalnya ketika Moms menyebut Si Kecil 'pintar' atau 'jenius' secara berlebihan, ia malah akan fokus pada dirinya sendiri, dan mengabaikan sekitar.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Maka dari itu, jangan melabel anak dengan alasan apapun ya Moms.
Sebaiknya beri anak pengertian secara perlahan-lahan dengan kalimat yang baik, tanpa harus melabelinya, yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada tumbuh kembang anak nantinya.
2. Mengurangi potensi anak
Moms dan Dads mungkin ingin anak menjadi seorang dokter, pemusik, pilot atau lainnya.
Tetapi, memaksakan anak menjadi seorang yang Moms dan Dads inginkan bukanlah hal yang baik.
Sebutan 'calon dokter', 'calon pengacara', dan semacamnya bisa membuat Si Kecil malah tak memahami potensinya sendiri.
Tanpa sadar, hal itu bisa menghambat potensi anak.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Kemampuan seorang anak menjadi sempit bukan oleh potensinya, tetapi dari orangtua yang memberinya label.
Sebagai gantinya, cobalah fokus pada apa yang bisa dilakukan anak.
3. Menimbulkan rasa bersalah seumur hidup
Memberi label pada anak dapat membuat hatinya terluka, tanpa Moms sadari.
Bahkan, anak bisa miliki perasaan bersalah seumur hidup.
Ketika Moms marah dan mengucapkan, "begini saja tidak bisa, kamu mau jadi apa?", atau kalimat kekecewaan lain yang mengacu pada label tertentu, ini bisa menimbulkan rasa bersalah pada Si Kecil.
Ia bisa saja merasa bersalah tak bisa memenuhi keinginan Moms, lalu teringat sepanjang hidupnya.
Source | : | today's parent |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR