Nakita.id - Artis senior Ria Irawan dikenal sebagai salah satu survivor penyakit kanker.
Ia dinyatakan sembuh dari penyakit mematikan tersebut setelah bergelut selama delapan tahun.
Ria Irawan dinyatakan terkena kanker getah bening di tahun 2009 dan dinyatakan bebas kanker pada 2017 lalu.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Kini, kanker getah beningnya dikabarkan kembali menggerogoti tubuh Ria Irawan.
Bahkan sang kakak, Dewi Irawan mengungkapkan jika sel kanker sang adik telah menyebar ke seluruh tubuh.
“Iya (menyebar), itu metastasis,” katanya dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Dilnsir oleh Intisari dari Canadian Cancer Society, metastasis atau kanker sekunder adalah kondisi ketika sel kanker menyebar dari lokasi pertama sel itu berkembang.
Seperti kasus Ria Irawan, kanker metastasis dapat berkembang beberapa tahun setelah diagnosis pertama kanker.
Perawatan kanker metastasis biasanya lebih sulit daripada kanker yang tidak menyebar.
Sayangnya, ada satu hal yang dianggap umum bisa memicu perkembangan dan penyebaran sel kanker.
Melansir The Independent, perkembangan dan penyebaran kanker dapat dipicu oleh kebiasaan tidur yang buruk.
Baca Juga: Unggah Potret Pantai yang Mengerikan, Wirang Birawa: 'Semoga Semua Baik-baik Saja', Ada Apa?
Menurut European Association of Urology Congress di Muenchen, Jerman, mendengkur atau ngorok bisa menyebabkan perkembangan sel kanker lebih cepat.
Hal ini dikarenakan kebiasaan tidur tersebut menyebabkan hipoksia.
Hipoksia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang menyebabkan permasalahan kesehatan karena akan berpengaruh pada organ tubuh.
Baca Juga: Daerahnya Masih Misteri, Om Hao Bocorkan Dugaan Lokasi KKN Desa Penari yang Mistis:
Hipoksia merupakan salah satu dampak dari sleep apnea, gangguan umum ketika terdapat jeda dalam pola pernapasan atau memiliki napas dangkal saat tidur.
Dalam banyak kasus napas terhenti selama sepuluh detik atau lebih setiap dua menit.
Dr Antoni Vilaseca, seorang peneliti dari Hospital Clinic of Barcelona mengatakan pasien yang menderita sleep apnea obstruktif biasanya menderita hipoksia intermiten pada malam hari.
Ia menjelaskan bahwa hipoksia intermiten berpotensi mengembangkan pembuluh darah dalam tumor yang membuat tumor memiliki akses untuk memakan lebih banyak nutrisi.
Baca Juga: Irish Bella Kembali Terlihat Pakai Hijab saat Antar Sang Mama ke Bandara, Sudah Mantap Berhijab?
Meski ia mengatakan studi ini dilakukan pada hewan, penelitian ini mengungkap mekanisme mengapa kondisi kekurangan oksigen ke jaringan tubuh bisa membuat kanker berkembang lebih cepat, jelas Vilaseca.
Sedangkan untuk mengurangi risiko kekurangan pasokan oksigen, peneliti menyarankan orang-orang yang memiliki gangguan tidur atau menderita kanker untuk menggunakan masker udara.
(Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Ria Irawan Alami Metastasis: Faktanya, Kebiasaan Tidur Masyarakat Indonesia Ini Juga Bisa Bikin Sel Kanker Menyebar dengan Cepat dalam Tubuh")
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR