Nakita.id - Setiap pasangan ingin pernikahannya berakhir bahagia sampai punya anak cucu, bahkan cicit.
Sayangnya, tidak semua dapat mewujudkannya.
Banyak pasangan yang biduk rumah tangganya harus kandas di tengah jalan.
untuk itu, Ada sebagian orang tua memilih untuk membesarkan anaknya sebagai single parent.
Ada juga yang memilih untuk menikah lagi.
Tetapi terkadang mengenalkan pasangan baru kepada anak menjadi masalah tersendiri.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan proses pengenalan itu tidak mudah, apalagi jika anak sudah mulai beranjak remaja.
Dengan emosi yang belum stabil dan belum bisa memahami keadaan ini.
Lalu bagaimana cara menyikapinya? Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengenalkan pasangan baru pada anak, seperti yang dikutip dari parents berikut ini:
Ketahui perasaan anak
Adalah umum bagi anak-anak untuk merasakan berbagai emosi tentang perceraian dan pernikahan kembali.
Mereka mungkin merasa dikhianati, orangtua memutuskan untuk meninggalkan pernikahan, marah tentang perceraian, atau bingung bagaimana perasaan tentang orang tua tiri dan langkah-langkah baru mereka.
Kamu dapat membantu dengan memberikan izin kepada anak untuk merasakan emosi apa pun yang ia alami.
Menciptakan tempat yang aman baginya untuk berbagi perasaan ini, dan menyediakan bahasa untuk menyebut atau menjelaskan reaksi yang bertentangan atau membingungkan terhadap situasi baru.
Habiskan waktu dengan anak
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, salah satu cara terbaik untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan orang tua tiri adalah dengan menghabiskan waktu berduaan dengan orang tua tiri.
"Ketika orang tua jatuh cinta dengan pasangan baru, orang tua berpaling dari anak-anak mereka. Dan anak-anak mengalami ini sebagai kehilangan dan sebagai ancaman," kata Dr. Papernow.
Anak tiri tidak akan terlihat terikat dengan seseorang yang mereka rasa mengancam hubungannya dengan ibu atau ayah mereka.
Untuk mengatasi hal ini, sisihkan waktu tanpa pasangan baru kamu atau langkah-langkah lain untuk menegaskan kembali komitmen dan koneksimu dengan anak.
Dan untuk memperkuat kepercayaan anak pada kasih sayang kamu.
Jika anak tidak merasa aman dalam cinta dan perhatian kamu, ia kemungkinan akan merasa benci terhadap calon orang tua barunya.
Gunakan rutinitas keluarga untuk membangun ikatan
Mengajak anak dan pasangan baru melakukan kegiatan bersama bisa menjadi cara untuk membangun kedekatan mereka.
Lakukan kegiatan yang menyenangkan yang bisa membuat anak merasa nyaman dan senang.
Seperti pergi ke taman bermain, atau berlibur bersama.
Dengan seringnya bertemu dengan pasangan barumu, lambat laun anak akan merasa nyaman dan mungkin mulai ada ikatan di antara mereka.
Gunakan peluang ini untuk mengembangkan hubungan, memperkuat ikatan, dan menciptakan pengalaman bersama.
Berkomunikasi, berkomunikasi, berkomunikasi.
Meskipun kamu tidak ingin membujuk anak secara terus-menerus, penting untuk memberinya kesempatan mengungkapkan perasaannya tentang keluarga baru.
Mungkin sesederhana bertanya, "Bagaimana perasaanmu tentang memiliki orang tua tiri tinggal bersama kita sekarang?"
Lihat, dengarkan, dan saksikan, dan kamu bisa tahu dari cara anak kamu bertindak dan berperilaku bagaimana perasaan mereka terhadap kondisi ini.
Ingat, jika beri waktu bagi anak untuk memahami, menerima, dan membiasakan diri pada kondisi ini.
Jika anak masih kecil mungkin akan lebih mudah untuk mengenalkan pasangan baru padanya, namun jika anak sudah besar atau usia remaja, maka kamu harus memerlukan waktu lebih lama untuk meyakinkannya.
Jangan memaksakan anak untuk segera menerima calon ayah/ibu tiri mereka.
Perhatikan pula perasaan mereka. Jangan memaksakan hubungan kamu tanpa izin dari anak.
Sebaiknya tunggu waktu sampai anak siap dan benar-benar mau memiliki orang tua baru.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR