Nakita.id - Moms, kejadian memilukan dialami seorang bocah di Bekasi.
Bocah tersebut meninggal setelah mendapat bullying dari teman sepermainannya.
Bahkan sebelum dinyatakan meninggal dunia, bocah ini sempat mengalami kejang-kejang hebat saat dini hari.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Sri Ani Lestari, ibu dari bocah yang mengalami nasib memilukan ini pun akhirnya menceritakan kisah yang menimpa anaknya.
Mengutip Tribun Jabar, Ani mengatakan bahwa anaknya sempat dipukul sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian itu berlangsung pada akhir Agustus saat hari mulai sore.
Sore itu, sang anak sedang asyik bermain bersama teman sepermainan yang ada di dekat rumahnya.
Sekita pukul 15.00, Ani meminta sang anak yang bernama Fatir Ahmad untuk mandi.
Fatir pun menolak lantaran ia mengaku masih ingin bermain dengan temannya tersebut.
Tak berselang lama setelah Ani meminta sang anak mandi, tiba-tiba ia mendengar Fatir menangis.
Fatir menangis di lokasi yang tak jauh dari rumahnya, tempat ia bermain dengan temannya.
"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh Fatir mandi, tapi dia menolak.
Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena Fatir masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar Fatir menangis. Sontak saya langsung menghampiri dan mempertanyakan apa yang terjadi," ujar Ani.
Setelah menghampiri anaknya yang terus menangis, Ani pun mendapat informasi dari teman sang anak bahwa Fatir baru saja dipukul oleh seorang teman dengan inisial I.
Terkejut mendengar pengakuan teman sang anak, Ani pun lantas bertanya apakah sang anak merasakan sakit di sekitar tubuhnya.
"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'.
Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Masih dalam laman yang sama, rupanya setelah Fatir menerima pukulan tersebut, kondisinya justru memburuk.
Ia mengalami muntah-muntah bahkan Fatir sampai tak bisa menggerakkan ketiaknya di hari kedua setelah pemukulan.
Tidak bisa mengangkat ketiak, rupanya Ani menemukan tiga benjolan di ketiak sang anak.
Namun, hari berikutnya kondisinya lagi-lagi memburuk, Fatir pun bahkan sampai tak bisa membuka mulutnya.
"Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB, anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang," ujar Sri.
Ani pun lantas membawa sang anak ke beberapa rumah sakit, namun ditolak.
"Ya sudah karena ditolakin semua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur," katanya.
Saat dirawat, nyawa Fatir Ahmad tidak tertolong.
Ani menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya diketahui bahwa penyakit korban bullying tersebut berasal dari rahang.
Ia mengatakan, saat diketahui penyebabnya, ternyata lidah anaknya tersebut sudah tergigit dan dalam kondisi kritis.
"Setelah diketahui dan anak saya dalam kondisi kritis, saat mau pakai selang untuk paru-paru anak saya sudah tidak ada," ucap dia.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR