Nakita.id - Moms dan Dads tentu merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membangkitkan potensi yang ada dalam diri Si Kecil.
Sebab pada dasarnya Moms dan Dads adalah role model yang menjadi acuan bagi Si Kecil untuk bersikap.
Maka tak heran bila setiap kata yang kita ucapkan dapat terus membekas dalam diri Si Kecil.
Hal tersebut harus diingat oleh setiap orangtua agar selalu menjaga ucapan mereka ketika berbicara dengan Si Kecil.
Tak melulu soal hal berbau negatif seperti marah, berteriak atau bahkan mengeluarkan kata-kata tidak pantas di hadapan anak.
Ternyata pujian juga sama bahayanya untuk anak apabila tidak dilakukan secara benar.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Berbagai Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Membuat Anak Tak Memiliki Bakat
Kata-kata pujian seperti 'cantik', 'ganteng' atau bahkan 'pintar' bisa membuat efek labelling pada anak yang justru berpengaruh negatif.
Ajeng Raviando, Psi, seorang psikolog anak dan keluarga mengatakan, saat ini tindakan labeling tidak hanya menggunakan kata-kata negatif seperti ‘malas’, ‘nakal’, ‘bodoh’, tetapi juga kata-kata positif, seperti ‘cantik’, tampan, ‘pintar’, dan lainnya.
Ia bahkan mengaku saat ini lebih sering menemui orangtua melabel anaknya dengan kata-kata yang positif dibandingkan dengan kata-kata negatif.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Labeli Anak Bisa Lukai Harga Dirinya, Ini 6 Tips Agar Dads Tak Melabel Si Kecil
Padahal, kedua hal tersebut sama-sama berbahaya terhadap kualitas hidup dan konsep diri anak.
Lantas bagaimana cara memuji yang benar untuk membentuk karakter dan membangkitkan potensi anak tanpa memberi label?
Melansir dari sleepingshouldbeeasy, berikut adalah cara memuji yang benar yang bisa lakukan oleh orangtua untuk membangkitkan potensi diri anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jangan Lagi Nilai Fisik Anak, Berisiko Membuat Depresi
1. Berikan pujian atas usaha sang anak
Daripada memuji anak dengan sesuatu yang mereka sudah bawa sejak lahir seperti bantuk fisik, pujilah Si Kecil atas usaha yang sudah mereka lakukan.
Pencapaian tidak dibawa sejak lahir dan anak-anak harus berusaha mencapainya dengan usaha mereka sendiri.
Contohnya adalah dengan mengatakan, "Sepertinya belajarmu sudah membuahkan hasil."
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak Terkena Labelling
2. Jangan terlalu sering memberikan pujian
Jangan biasakan untuk memuji anak terlalu sering, berikan pujian ketika Moms memang sedang bahagia tentang apa yang Si Kecil sudah lakukan.
Pujian yang terlalu sering dilontarkan akan membuat anak kurang bisa bekerja keras.
Daripada seperti itu, Moms bisa mengulik lebih jauh apabila hasil yang diperlihatkan Si Kecil kurang memuaskan dan membantunya berusaha lebih keras.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: 4 Alasan Moms Harus Hindari Labelling pada Anak
3 Pujilah dengan alasan yang benar
Si Kecil mungkin kerap Moms berikan pujian apabila mendapatkan nilai bagus, bersikap cekatan atau mendapatkan pencapaian yang memuaskan, tapi apakah itu semua perlu dipuji?
Jawabannya adalah tidak, anak berhasil menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal mudah adalah hal biasa dan tidak memerlukan pujian.
Untuk itu, lebih baik Moms membantu Si Kecil untuk naik level dengan membantunya melakukan pekerjaan yang lebih sulit.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Stop Labelling Pada Anak dengan Metode Hypnotalk
4. Biarkan mereka gagal
Kegagalan adalah hal yang harus dihadapi oleh semua orang dan lebih baik jika Moms persiapkan mental anak-anak sejak kecil.
Kenapa? Karena orangtua tidak akan selalu ada ketika anak mengalami kegagalan.
Dengan mempersiapkan kegagalan anak, mereka akan belajar cara bangkit dari kegagalan.
Source | : | sleepingshouldbeeasy.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR