Nakita.id - Menopause terjadi setelah seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan.
Biasanya terjadi pada usia sekitar 45 sampai 55 tahun.
Menurut North American Menopause Society (NAMS), hampir 23% wanita mengalami perubahan suasana hati sebelum, selama, atau setelah menopause.
Bagi beberapa wanita, terutama wanita yang hormon atau rahimnya diangkat, perubahan suasana hati adalah indikasi pertama mereka bahwa mereka mulai beralih ke menopause.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Aspek emosional saat menopause sangat penting.
Mengutip dari Flohealth ada beberapa aspek yang lebih luas dari perubahan suasana hati menopause meliputi:
Iritabilitas
Hingga 70% wanita menggambarkan sifat mudah marah sebagai masalah emosional utama selama menopause.
Mereka mendapati diri mereka kurang toleran dan lebih mudah jengkel pada hal-hal yang tidak mengganggu mereka sebelumnya.
Depresi
Depresi adalah efek samping emosional yang lebih umum dan serius dari menopause.
Ini mempengaruhi hingga 1 dari setiap 5 wanita saat mereka mengalami menopause.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Kecemasan
Banyak wanita mengalami ketegangan, gugup, khawatir, dan serangan panik selama menopause.
Beberapa mungkin menemukan kecemasan mereka semakin buruk sementara yang lain mengembangkannya untuk pertama kalinya.
Menangis
Kecenderungan ini dapat menjadi lebih jelas pada wanita menopause, karena mereka mendapati diri mereka menangisi sesuatu yang mungkin tidak penting.
Namun, air mata dapat mengurangi stres karena memungkinkan orang untuk melepaskan perasaan terpendam.
Insomnia
Insomnia dapat berkontribusi terhadap perubahan suasana hati.
Hal ini umum terjadi selama menopause, mempengaruhi sekitar 40-50%wanita.
Penurunan estrogen dianggap mempengaruhi cara tubuh mengelola serotonin dan norepinefrin, dua zat yang telah dikaitkan dengan depresi.
Kadar estrogen yang lebih rendah telah dikaitkan dengan lekas marah, kelelahan, stres, pelupa, kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Dampak dari perubahan kadar hormon ini mungkin tidak terbatas pada hubungan sebab dan akibat langsung dengan depresi, kemarahan, dan kecemasan.
Lalu bagaimana pengobatan depresi dan mood swing saat menopause?
Mengutip dari Medical News Today ada beberapa cara untuk mengatasi perubahan suasana hati saat menopause:
Terapi penggantian hormon
Terapi ini bermanfaat untuk wanita yang telah menjalani histerektomi (operasi untuk mengangkat rahim).
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Ada berbagai jenis dan dosis yang mengkompensasi kadar estrogen yang rendah.
Dosis ini diberikan dalam bentuk pil, patch atau gel.
Pil yang tersedia adalah estrogen atau estrogen terkonjugasi.
Patch estrogen dipakai di perut.
Gel dan semprotan digunakan untuk memasukkan estrogen ke dalam sistem tubuh.
Yang tidak kalah pentingnya adalah estrogen vagina yang datang dalam bentuk krim, tablet estrogen vagina atau cincin vagina.
Menopause dan depresi memiliki hubungan yang kuat.
Berkurangnya kadar estrogen yang ditemukan selama menopause dapat menyebabkan perasaan putus asa dan sedih.
Terapi estrogen meningkatkan kadar serotonin yang membantu memerangi depresi dan meningkatkan kualitas tidur yang baik.
Baca Juga: Kenali Mata Kering pada Anak! Gejala dan Perawatannya Beda dengan Orang Dewasa
Perubahan gaya hidup
Sangat penting untuk fokus pada kesejahteraan mental dan fisik selama menopause.
Perubahan gaya hidup seperti diet yang tepat, peningkatan cara makan makanan yang sehat, meminimalkan asupan makanan olahan, membatasi konsumsi alkohol, berhenti merokok, mengkonsumsi diet gaya Mediterania dan melakukan olahraga teratur benar-benar bermanfaat bagi tubuh Moms.
Antidepresan
Antidepresan adalah obat yang membantu mengobati gejala perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
Terlepas dari namanya, antidepresan dapat menangani beberapa masalah kesehatan selain depresi.
KOMENTAR