Nakita.id - Malang nasib bocah SMP satu ini, mesti meregang nyawa di usia yang begitu muda.
Melansir Kompas.com, seorang pelajar SMP kelas 2 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas setelah diduga dikeroyok oleh siswa sebayanya, Selasa (17/9/2019) siang.
Korban berinisial AG ditemukan oleh beberapa warga sudah tak bernyawa tergeletak di samping motornya di pinggir jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Kakek AG, Pardi, mengatakan, dalam keterangan yang ia peroleh dari teman-teman cucunya itu, sebelumnya AG terlibat cekcok dengan temannya di sekolah.
Sampai akhirnya, sepulang sekolah, AG yang mengendarai motor matik dicegat oleh beberapa temannya, dan diduga dihajar hingga tewas.
Menurut sang kakek, cucunya itu tak memiliki riwayat penyakit membahayakan.
AG juga dikenal berkepribadian baik dan sopan.
Mirisnya lagi, AG selama ini ternyata hidup jauh dari ayahnya.
"Cucu saya anak yang baik. Ayahnya bekerja buruh di Medan dan ibunya petani. Kami berharap polisi bisa menangkap pelakunya dan dihukum seadil-adilnya. Rencana langsung kami makamkan malam ini," kata Pardi.
Namun fakta baru muncul dari kematian bocah SMP berusia 13 tahun itu.
Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, tewasnya AG bermula saat korban pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Saat itu korban hendak pulang ke rumah mengendarai motor dan sempat mengantarkan teman sekolahnya.
Selepas itu, korban tiba-tiba dihentikan oleh MA yang mengendarai motor berboncengan dengan temannya, GY di tepi sawah di jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi.
MA turun dari motor dan menghampiri korban yang masih di atas motor, kemudian bertanya kepada korban dengan nada tinggi.
Dari sinilah terungkap penyebab perkelahian itu berlangsung.
Rupanya MA merasa sakit hati karena korban sering mengejek dirinya dan orangtuanya.
Ia menanyakan langsung pada AG mengapa dirinya sering diejek, tetapi AG tak menjawab dan malah bertanya balik dengan nada menantang.
Terbakar emosi, ternyata AG yang lebih dulu memegang kerah kaus dan menampar pipi MA satu kali.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
MA pun lantas membalas dengan memegang kaus dan memukul pipi kanan AG sebanyak dua kali.
Korban langsung terjatuh dari atas motor hingga kepalanya membentur jalan cor beton.
MA dan GY yang ketakutan lantaran korban merintih kesakitan dengan kondisi lemas.
Keduanya kebingungan melihat korban, kemudian meninggalkan AG yang kesakitan hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Kami masih dalami apakah korban memiliki riwayat penyakit, mengingat dua kali pukul langsung meninggal dunia," kata Agus.
Semoga kasus ini bisa diselesaikan dengan hasil terbaik bagi semua pihak ya, Moms.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR