Melansir Kompas.com, Triawan melihat adanya risiko bagi sang anak yang bermain film, yakni kepopuleran.
Walau banyak orangtua mengharapkan anaknya menjadi seorang bintang populer, Triawan malah memiliki pandangan berbeda.
Tidak semua anak, lanjut Triawan, bisa mengatasi kepopuleran.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
"Kalau boleh saya tekankan di sini, jadi bikin film anak itu tidak perlu anaknya yang main film, karena ada risiko lain bagi si anak yang bermain film," ujar Triawan, seperti dikutip dari Kompas.com.
Ketika anak terjun di dunia film sebelum usianya 13 tahun, Triawan merasa tantangan bagi anak akan terlalu berat.
"Kalau anak sudah umur 13 tahun, sudah punya ambisi untuk menjadi bintang, boleh, tapi kurang dari itu tantangannya terlalu berat," katanya.
Tak hanya putrinya yang menghadapi kepopuleran, Triawan pun melihat jika anak yang telah menjadi bintang utama sebuah film akan memengaruhi orangtuanya.
Perspektif orangtua pada anak kemudian bisa berubah, akhirnya pengembangan jiwa Si Kecil justru tidak maksimal.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR