Nakita.id - Tatapannya kosong, memandang ke depan seperti orang yang tidak tahu apa-apa.
Jalannya pun terseret-seret mengikuti langkah dua orang di kanan kirinya yang memapahnya untuk berjalan.
Tubuhnya pun masih berbalut kaus warna biru yang baru saja ia gunakan untuk melaut.
Baca Juga: Kenali Distosia Bahu, Keadaan yang Menghambat Proses Persalinan
Dari kejauhan, pria paruh baya itu bingung rumahnya ramai orang berkunjung.
Tak seperti hari-hari biasanya, malam itu ia dijemput oleh beberapa tetangganya saat sedang mencari ikan di tengah laut.
Ia dituntun pulang menuju rumahnya yang sudah banyak orang menunggu.
Sampai di depan kerumunan orang yang berkumpul di depan rumah, ia kebingungan.
"Ohae ini (Ada apa ini)?" tanya pria paruh baya dengan menggunakan bahasa Muna.
Perlahan ia pun memasukki rumahnya, tempat ia berkumpul dengan istri dan anak-anaknya tercinta.
Baca Juga: Moms, Kenali Jenis Kecemasan Pada Anak dan Ketahui Gejalanya yang Sulit Dideteksi
Namun betapa terkejutnya pria paruh baya ini yang mendapati anak laki-lakinya terbujur kaku dengan kain kafan yang sudah membungkusinya.
"Kau apakan anakku?" ujarnya sambil bergetar.
Orang tua almarhum La Randi, di rumahnya, di Desa Lakarinta, Kabupaten Muna. Dari percakapan yg terdengar, ia tdk mengetahui, mengapa di rumahya sangat rame sekali.
— Laode Halaidin (@LaodeHalaidin) September 26, 2019
Bahasa Muna, "Ohae ini", artinya kenapa ini. Maksudnya, mngpa di rumah sangat rame, kenapa ini?#KendariBerduka pic.twitter.com/GeK2U70YB3
Ya, rupanya pria paruh baya ini merupakan ayah kandung dari La Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang tewas tertembak peluru saat ikut berdemo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Video yang menguras air mata warganet yang memperlihatkan ekspresi bingung sang ayah ini pertama kali diunggak oleh akun @LaodeHalaidin melalui twitter.
Video ini pun lantas mengundang simpati warganet yang melihatnya.
Mereka pun mendoakan yang terbaik untuk mendiang La Randi yang gugur saat tengah menyuarakan aspirasi rakyat.
Mengutip Kompas.com, peluru yang menyebabkan La Randi tewas rupanya mengenai bagian dadanya.
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter Yudi Ashari yang menangani korban di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis malam.
Lebih lanjut, Yudi mengatakan, untuk memastikan jenis peluru yang menewaskan Randy, tim dokter masih menunggu hasil otopsi.
Dokter Yudi menjelaskan, peluru tidak mengenai organ vital, tapi udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.
"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.
Baca Juga: Pilu, Ungkapan Terakhir Pelajar SMA yang Tewas Saat Demo di DPR:
Diketahui sebelumnya, mahasiswa seluruh Indonesia beberapa hari ini turun ke jalan sebagai tanda penolakkan terhadap beberapa RUU yang akan dibahas lalu disahkan oleh anggota DPR.
Titik aksi pun tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Naasnya, saat tengah berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat, La Randi justru tewas tertembak peluru di bagian dada.
Selamat jalan La Randi.
Semoga tenang dan damai di Sana.
Terimakasih atas perjuangan yang telah diberikan!
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Twitter,Kompas.com |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR