Nakita.id - Kabar duka datang dari komedian Yadi Sembako.
Yadi Sembako yang namanya mulai melejit setelah mengikuti kontes bersama sang ibu tengah merasakan kesedihan mendalam.
Anak ke-5 Yadi Sembako dikabarkan meninggal dunia tak lama setelah dilahirkan.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Melansir Kompas.com, kabar tersebut dibenarkan oleh Yadi sendiri, setelah dihubungi via WhatsApp.
"Benar, anak kelima saya meninggal dunia," ujar Yadi.
Yadi menambahkan, anaknya tersebut meninggal tak lama setelah dilahirkan.
Bayinya meninggal pada Kamis (26/9/2019) sore, sekitar pukul 4, setelah dilahirkan pada hari yang sama pukul 10 pagi.
Kini jenazah anaknya juga sudah dikebumikan.
"Mohon doanya ya dan sudah dikebumikan semalam," kata Yadi.
Namun Yadi tak menjelaskan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya sang bayi.
Tentunya kehilangan buah hati yang telah dinanti selama berbulan-bulan hanya dalam waktu singkat menimbulkan kesedihan tak terbendung.
Akan tetapi, laman resmi WHO memuat jika tiap tahunnya, hampir 41% dari kematian balita terjadi pada bayi baru lahir, atau berusia di bawah 28 hari.
Kebanyakan, bayi baru lahir meninggal dunia bahkan pada hari pertama usai dilahirkan.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Padahal hampir 2/3 dari kematian bayi baru lahir ini sebenarnya bisa dicegah.
Penyebab kematian bayi baru lahir, seperti yang dimuat laman March of Dimes, paling umum disebabkan oleh 3 hal.
Tiga hal fatal tersebut ialah bayi lahir prematur, berat badan bayi yang rendah, serta cacat bawaan.
Bayi prematur memiliki risiko besar meninggal tak lama setelah dilahirkan karena adanya masalah kesehatan serius yang kerap menghantui.
Bayi prematur sering mengalami kesulitan melawan kuman karena sistem kekebalannya belum terbentuk sepenuhnya.
Infeksi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi prematur termasuk pneumonia (infeksi paru-paru), sepsis (infeksi darah) dan meningitis (infeksi dalam cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang).
Selain itu bayi prematur juga berisiko mengalami pendarahan otak, masalah pernapasan, dan masalah pada organ pencernaan.
Sedangkan cacat bawaan yang paling banyak menyebabkan kematian bayi baru lahir adalah pada paru-paru atau otak.
Seorang bayi dapat dilahirkan dengan masalah di satu atau kedua paru-paru atau dengan paru-paru yang belum sepenuhnya berkembang.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Cacat paru-paru dapat terjadi ketika paru-paru tidak berkembang dengan benar karena cacat lahir atau masalah kehamilan lainnya, seperti tidak cukupnya cairan ketuban.
Kematian bayi baru lahir juga dapat disebabkan oleh masalah di otak, seperti anencephaly.
Ini adalah kondisi yang disebut cacat tabung saraf (juga disebut NTD) di mana sebagian besar otak dan tengkorak bayi hilang.
Bayi dengan anencephaly mungkin lahir mati (ketika bayi meninggal dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan) atau meninggal pada hari-hari pertama kehidupan.
Masalah genetik serius juga bisa menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,march of dimes,who.int |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR