Tentunya kehilangan buah hati yang telah dinanti selama berbulan-bulan hanya dalam waktu singkat menimbulkan kesedihan tak terbendung.
Akan tetapi, laman resmi WHO memuat jika tiap tahunnya, hampir 41% dari kematian balita terjadi pada bayi baru lahir, atau berusia di bawah 28 hari.
Kebanyakan, bayi baru lahir meninggal dunia bahkan pada hari pertama usai dilahirkan.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Padahal hampir 2/3 dari kematian bayi baru lahir ini sebenarnya bisa dicegah.
Penyebab kematian bayi baru lahir, seperti yang dimuat laman March of Dimes, paling umum disebabkan oleh 3 hal.
Tiga hal fatal tersebut ialah bayi lahir prematur, berat badan bayi yang rendah, serta cacat bawaan.
Bayi prematur memiliki risiko besar meninggal tak lama setelah dilahirkan karena adanya masalah kesehatan serius yang kerap menghantui.
Bayi prematur sering mengalami kesulitan melawan kuman karena sistem kekebalannya belum terbentuk sepenuhnya.
Infeksi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi prematur termasuk pneumonia (infeksi paru-paru), sepsis (infeksi darah) dan meningitis (infeksi dalam cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang).
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,march of dimes,who.int |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR