Nakita.id - 'Pabrik Bayi' itulah sebutan yang cocok untuk menggambarkan situasi di negara yang satu ini.
Sebuah kenyataan hidup bagi wanita yang memilukan baru saja terkuak di Nigeria.
Bagaimana tidak, di ‘pabrik bayi’ ini belasan wanita dipaksa untuk hamil agar anaknya bisa diperdagangkan.
Baca Juga: Dibuntuti Pria Tak Dikenal, Wanita Ini Lolos dari Penguntit yang Hendak Lakukan Pemerkosaan
Sudah lama tertutup akhirnya polisi berhasil menguak fakta dan menemukan di mana ‘pabrik bayi’ itu berada.
Melansir dari Daily Mail, polisi sudah mengamankan 19 wanita yang sedang hamil dan empat anak di ‘pabrik bayi’ tersebut.
Wanita yang ditemukan rata-rata berusia 15-28 tahun bersama dengan bayi-bayinya. Salah satunya masih berumur 1 hari.
Baca Juga: Anak Terserang Flu Perut? Beri Makanan Berikut Ini Untuk Mengatasinya
Petugas juga turut mengamankan Ukwuoma (40) dan Sherifat Ipeya (54) yang diduga sebagai perawat tak terlatih di pabrik.
Akan tetapi polisi mencari tersangka utama, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Nyonya Oluchi, seorang ibu dari lima anak
Penyelidik mengatakan anak-anak tersebut akan diperdagangkan seharga 1.000 pounsterling atau sekitar Rp 17 juta untuk anak laki-laki dan 700 poundsterling atau sekitar Rp 12 juta untuk anak perempuan.
“Mayoritas wanita ditipu untuk meninggalkan desa asal mereka dengan iming-iming pekerjaan rumah tangga sebelum dipaksa hamil,” ujar salah satu petugas polisi.
Secara bergantian pria akan menggilir dan menghamili semua wanita yang ada di sana.
Ternyata ada beberapa wanita yang tidak terpaksa alias suka rela bergabung untuk jadi ‘pabrik bayi’ dengan diupahi uang.
Akan tetapi mereka mengaku kepada polisi bahwa mereka sama sekali tidak diberikan uang.
Ada kesaksian dari seorang wanita di mana ia harus meminjam uang tetangga untuk berangkat ke ‘pabrik bayi’ tersebut.
Sesampainya di halte bus yang sudah ditetapkan wanita itu mengaku dirampas ponselnya dan di bawa ke pabrik tempat mereka dikurung selama satu tahun.
Sebelum dihamili, ia mengakui dijadikan pekerja seks komersial yang setiap malam berganti pelanggan.
Setelah itu ia ditawarkan untuk pindah ‘pabrik’ di mana dibilang akan dibayar mahal untuk melahirkan seorang anak.
Akan tetapi semua itu hanya fiktif belaka yang dibuat oleh pemilik ‘pabrik’ tersebut.
Sekarang para wanita itu sedang menjalani rehabilitasi sehingga mereka bisa dikembalikan ke desa masing-masing dalam keadaan sehat.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR