Nakita.id - Memiliki anak yang aktif, cerewet dan senang berbicara, tentu sangat menyenangkan ya Moms.
Ini baik untuk pertumbuhan anak, karena mereka akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mudah bergaul.
Namun, ketika cerewet anak mulai kelewatan dan tidak mengenal tempat serta waktu tentu akan membuat pusing Moms.
Moms tentu bertanya-tanya, mengapa anak bisa cerewet ya?
Baca Juga: Anak Cerewet Tanda Pintar, Moms. Begini Cara Menghadapinya.
Akan tetapi perlu diketahui, anak yang baru saja mengenal kosakata baru dibarengi dengan perkembangan otak yang semakin pesat, membuatnya kerap kali berbicara terus menerus Moms.
Sebenarnya Moms tak perlu khawatir dengan anak yang cerewet.
Hal ini lebih "menguntungkan" sebabnya sebuah studi oleh University of Miami di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak pemalu ternyata memiliki masalah akademis yang lebih besar daripada anak yang cerewet.
Studi yang dipublikasikan oleh Journal of School Psychology juga menemukan, perilaku pemalu bisa berdampak pada keterampilan akademis yang rendah.
Sebaliknya, anak yang cerewet cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bersosialisasi dan memiliki kemampuan akademis yang lebih baik.
Anak yang cerewet rata-rata memiliki kualitas yang baik.
Ia cenderung menggambarkan anak-anak yang ramah, cerdas dan terbuka.
Sayangnya, anak sulit untuk mendengarkan atau diam dan cenderung mengganggu orang lain.
Misalnya saja saat bersosialisasi, mereka cenderung mendominasi dan tidak membiarkan orang lain berbicara.
Baca Juga: Ikut Rayakan Hari Batik Nasional, Asri Welas Kerja Pakai Rompi Batik,
Lalu, bagaimana cara tepat mengasuh anak yang cerewet ini?
Pertama, Moms perlu menjelaskan pada anak mengenai etika saat berbicara dengan orang lain.
“Cobalah untuk menjelaskan pada anak kapan mereka harus berhenti dan mungkin jelaskan mana kata-kata yang sebaiknya jangan dibicarakan di depan umum. Anak bisa saja mengucapkan kata-kata yang tidak sopan,” ujar Betsy Brown Braun, spesialis perkembangan dan perilaku anak di California.
Di sisi lain, saat anak terlalu banyak bicara, Moms sebaiknya melihat tujuan dari ucapannya.
Misalnya ketika anak terlalu banyak bertanya, bisa jadi ia memang tidak memahami jawaban yang diberikan.
Selain itu, bisa jadi anak hanya ingin bicara saja tanpa henti.
Cara lain yang bisa Moms lakukan adalah mengalihkan perhatiannya atau mengalihkan energi.
Salah satu alasan mengapa anak jadi cerewet karena ia terlalu banyak energi.
Maka, alihkan energinya dengan kegiatan lain seperti menyanyi atau kegiatan lainnya yang lebih beragam yang lebih banyak melibatkan fisik.
Nah, dengan begitu perhatian anak akan terbagi bukan?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR