Nakita.id - Jerawat merupakan benjolan kecil yang bisa tumbuh kapan dan di mana saja.
Jerawat akan terasa sakit saat sedang meradang dan ada titik putih di bagian atasnya, ini berisi cairan nanah.
Biasanya jerawat muncul di wajah yang bisa mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri.
Tapi, bagaimana jika jerawat tumbuh di miss V?
Ya, jerawat bisa tumbuh di mana saja termasuk di miss V, Moms.
Baca Juga: Boyong 50 Lawyer dan Kuasa Hukum Untuk Nama Coffee Shop Miliknya, Ada Apa Ya dengan Lucinta Luna?
Ini sebenarnya kondisi yang umum terjadi pada wanita.
Jerawat di miss V ini mungkin membuat tidak nyaman dan menjengkelkan.
Melansir dari Medicalnewstoday, penyebab munculnya jerawat di vagina ini karena berbagai alasan, seperti:
Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah jenis eksim yang disebabkan oleh kontak kulit dengan alergen atau iritan.
Banyak kasus jerawat vagina adalah dermatitis kontak di area genital.
Iritasi dan alergen yang berkontribusi terhadap jerawat vagina meliputi:
- sabun pembersih miss V dan sabun mandi
- lotion atau gel obat
- pelumas, kondom
- keringat
- pembalut atau tampon, terutama yang beraroma
- air mani
- air seni
Folikulitis
Penyebab jerawat vagina yang sangat umum adalah follikulitis, yang merupakan infeksi dan peradangan pada folikel rambut.
Baca Juga: Digugat Rp10 M Setelah Resmi Jadi Anggota DPR RI, Ternyata Ini Kasus yang Menjerat Mulan Jameela
Folikel adalah rongga kulit kecil dimana rambut tumbuh, setiap rambut di tubuh tumbuh dari folikel yang dimilikinya.
Follikulitis dapat disebabkan oleh:
- mencukur rambut vagina yang tidak tepat
- rambut tumbuh ke dalam
- pakaian ketat
- folikel yang tersumbat atau teriritasi oleh keringat
- luka yang terinfeksi, mungkin akibat mencukur, yang memungkinkan bakteri menyebar ke folikel rambut terdekat
Jerawat inversa
Jerawat inversa adalah penyakit kulit radang kronis yang mempengaruhi kelenjar keringat di pangkal paha dan di bawah payudara.
Jerawat inversa ditandai dengan bercak dan luka berulang yang mengandung nanah.
Jerawat ini tidak sembuh dengan mudah dan dapat meninggalkan bekas luka.
Menurut Yayasan Hidradenitis Suppurativa, penyakit ini menyerang hingga 4% populasi manusia di dunia.
Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus yang ditandai oleh lesi yang dapat terjadi di mana saja pada tubuh, termasuk daerah vagina.
Pertumbuhan, yang disebut mollusca, biasanya kecil dan berwarna putih atau berwarna daging.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan kondisi ini biasanya akan sembuh dalam 6-12 bulan, tetapi dalam beberapa kasus dapat memakan waktu hingga 4 tahun lho, Moms.
Nah, jika Moms menemukan jerawat tumbuh di vagina, sebaiknya Moms menentukan dahulu apa penyebabnya, ingat-ingat segala produk, aktivitas yang dapat mempengaruhi area genital seperti mencukur dengan cara yang salah, menggunakan sabun pembersih vagina, membasuh vagina dengan air hangat atau tidak menjaga kebersihan vagina.
Setelah penyebab terdeteksi, maka Moms harus menghentikan penggunaan produk atau aktivitas tertentu.
Misalnya, jika ini penyebabnya mencukur, kurangi iritasi dengan menggunakan pisau baru dan cukur sesuai arah pertumbuhan rambut.
Penting untuk menjaga bak air panas bersih juga hindari menggunakan minyak pada kulit karena ini dapat menjebak bakteri di folikel.
Baca Juga: Sempat 'Disembunyikan', Aura Kasih Kini Sering Unggah Sang Buah Hati Bahkan Banjir Pujian Warganet
Dan yang terpenting adalah menjaga kebersihan vagina dengan membersihkannya dengan air bersih, keadaan tangan yang bersih dan arah yang benar (dari atas ke bawah dengan lembut).
Jika sedang menstruasi, rutinlah mengganti pembalut setiap 4 jam sekali.
Untuk menghindari munculnya jerawat di vagina, Moms bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
1. Menghindari atau mengurangi kontak dengan apapun yang bisa menyebabkan iritasi dan jangan menyentuh vagina dengan keadaan tangan kotor.
2. Merawat segala kondisi medis yang mengarah pada jerawat seperti menghindari penggunaan sabun pembersih vagina dengan bahan yang tidak aman atau membersihkan vagina dengan sabun biasa.
3. Mengenakan pakaian katun dan pakaian longgar
4. Mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik
5. Tidak menyentuh atau meremas jerawat
Jika penyebab jerawat di vagina tidak diketahui dan jika jerawat bertahan lama atau menjadi lebih buruk, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Karena jerawat pada vagina ini hanya sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
Tetapi jika jerawat tidak kunjung hilang atau memburuk, bisa saja ada penyakit tertentu yang berbahaya seperti kanker atau penyakit kelamin lainnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR