2. Anak mengalami fase emosional
Perceraian, kehilangan hewan peliharaan, kematian dalam keluarga, dan lain-lain hal bisa membuat anak merasa tidak aman.
Anak-anak menangis dalam kasus seperti ini dikarenakan mereka menghadapi situasi yang tidak biasa dan menginginkan orangtua mereka berada di sekitar.
Tangisan palsu ini perlahan berhenti begitu anak menjadi terbiasa dengan lingkungan baru.
3. Ada perubahan dalam rutinitas
Perubahan rutinitas, rumah baru, sekolah baru atau pengasuh baru semua bisa membuat anak menjadi resah sehingga ia akan menangis dengan air mata palsu untuk melawan perasaannya yang menolak perubahan tersebut.
Namun, tangisan palsu ini berhenti segera setelah anak tersebut menyelesaikan sebuah rutinitas baru Moms.
Rizky Febian dan Mahalini Diisukan Nikah Siri Saat Pesta Pernikahan Besar-besaran, Kuasa Hukum Ungkap Fakta Ini
Source | : | Tabloid Nakita,nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR