2. Anak mengalami fase emosional
Perceraian, kehilangan hewan peliharaan, kematian dalam keluarga, dan lain-lain hal bisa membuat anak merasa tidak aman.
Anak-anak menangis dalam kasus seperti ini dikarenakan mereka menghadapi situasi yang tidak biasa dan menginginkan orangtua mereka berada di sekitar.
Tangisan palsu ini perlahan berhenti begitu anak menjadi terbiasa dengan lingkungan baru.
3. Ada perubahan dalam rutinitas
Perubahan rutinitas, rumah baru, sekolah baru atau pengasuh baru semua bisa membuat anak menjadi resah sehingga ia akan menangis dengan air mata palsu untuk melawan perasaannya yang menolak perubahan tersebut.
Namun, tangisan palsu ini berhenti segera setelah anak tersebut menyelesaikan sebuah rutinitas baru Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita,nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR