Nakita.id - Saat anak merengek dan menangis tanpa henti, bukan tak mungkin tanpa disadari Moms akan mengatakan jika dirinya anak yang 'cengeng'.
Namun, sebelum Moms memberikan anak dengan label tersebut, ada baiknya ketahui terlebih dahulu alasan mereka menangis.
Bukan tak mungkin, anak memang membutuhkan sesuatu yang tidak Moms pahami.
Karena anak belum bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya, maka sangat penting bagi Moms mengetahui alasan di baliknya.
1. Anak menginginkan perhatian
Semua anak dan anak yang sedang bertumbuh sering menangis untuk mendapatkan perhatian orangtua.
Entah itu karena kelaparan, sakit, rangsangan berlebihan, butuh ganti popok, kebosanan atau alasan lain, anak berusaha untuk menangis.
Kadang-kadang, menangis adalah sesuatu yang mereka inginkan untuk melihat reaksi orangtua mereka.
Atau terkadang, anak menangis karena ia ingin mendapatkan perhatian orangtuanya tanpa alasan apa pun.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Ucapan Moms yang Seperti Ini Akan Membentuk Si Kecil Jadi Anak Sombong
2. Anak mengalami fase emosional
Perceraian, kehilangan hewan peliharaan, kematian dalam keluarga, dan lain-lain hal bisa membuat anak merasa tidak aman.
Anak-anak menangis dalam kasus seperti ini dikarenakan mereka menghadapi situasi yang tidak biasa dan menginginkan orangtua mereka berada di sekitar.
Tangisan palsu ini perlahan berhenti begitu anak menjadi terbiasa dengan lingkungan baru.
3. Ada perubahan dalam rutinitas
Perubahan rutinitas, rumah baru, sekolah baru atau pengasuh baru semua bisa membuat anak menjadi resah sehingga ia akan menangis dengan air mata palsu untuk melawan perasaannya yang menolak perubahan tersebut.
Namun, tangisan palsu ini berhenti segera setelah anak tersebut menyelesaikan sebuah rutinitas baru Moms.
4. Anak tidak dapat mengungkapkan perasaannya dengan baik
Saat anak belajar bahasa, ia memiliki waktu yang sulit karena tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikan jutaan emosi yang dialami.
Pada tahap ini, banyak anak mengalami episode tangisan palsu karena kurang verbal, namun entah bagaimana ia tetap ingin mengekspresikan diri.
Penundaan bicara adalah salah satu alasan utama mengapa anak menggunakan air mata untuk mengekspresikan dirinya.
5. Anak menginginkan sesuatu
Beberapa anak yang mengerti bahwa orangtuanya bereaksi terhadap tangisannya seperti pura-pura menangis ketika menginginkan mainan baru atau buku baru.
Anak pada tahap ini sengaja menggunakan tangisan palsu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan amukan yang terjadi.
Orangtua yang berulang kali menyerah pada situasi ini akan terus dimanipulasi oleh anak-anak.
Maka dari itu, sangat penting bagi Moms untuk mengenali karakter anak agar mampu mengatasi anak yang sering menangis tersebut.
Dengan demikian, Moms dapat terhindar dari pemberian label negatif pada anak.
Source | : | Tabloid Nakita,nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR