Misalnya, anak yang mendapat label pintar menari, tentu akan terus tergerak untuk lebih giat berlatih.
Baca Juga : Ingin Membangun Rumah? Hati-hati 3 Permainan Kontraktor 'Nakal'
"Efek labeling itu sebenarnya ada yang positif ya, contohnya itu bisa memotivasi seseorang untuk mencapai seperti yang diharapkan," jelas Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog anak & keluarga
Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok.
Meski begitu, orangtua hendaknya jangan pula gampang mengobral label positf untuk anak.
Sebab, dampaknya sama tidak baiknya dengan label negatif.
Sebetulnya efek negatif labeling itu adalah membatasi.
Contohnya membatasi minat. Oh dia adalah penari yang handal, bisa saja dia termotivasi untuk memperbaiki tarinya dan sebagainya.
Tetapi hal tersebut bisa membuat dirinya tidak terlalu berminat untuk mecoba hal-hal lainnya, "Saya kan Jagonya nari, ngapain main basket", dan lain sebagainya.
Baca Juga : Anak Nakal itu Tandanya Ia Cerdas, Begini Penjelasannya Ya Bu!
Padahal siapa tahu, dia tak hanya pintar menari, atau dibidang lainnya bisa jadi dia lebih hebat dari menari.
Mengenai hal tersebut Psikolog Anak dan Keluarga, Ajeng Raviando, Psi, juga menjelaskan bahwa dirinya sering berhadapan dengan orangtua yang kerap memuji anak tidak sesuai dengan fakta dan berlebihan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR